REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah kasus pasien dalam pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Senin (6/7), bertambah delapan orang sehingga total menjadi 339 kasus.
"Hasil pemeriksaan laboratorium dan terkonfirmasi positif pada hari ini tanggal 6 Juli 2020 terdapat tambahan delapan kasus positif," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Senin.
Berty menyebutkan delapan pasien positif itu berasal dari Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta.
Secara rinci, ia menjelaskan pasien asal Sleman yakni pasien kasus 334 berusia 40 tahun (perempuan) yang memiliki riwayat kontak dengan kasus 319.
Berikutnya, enam pasien asal Bantul yakni pasien kasus 335 berusia 51 tahun (laki-laki) dan pasien kasus 336 berusia 26 tahun (perempuan) yang memiliki kontak pasien 319, pasien kasus 337 berusia 17 tahun (laki-laki) memiliki kontak kasus 321.
Selanjutnya, pasien kasus 338 berusia 49 tahun (laki-laki) memiliki kontak kasus 314, pasien kasus 339 berusia 45 tahun (laki-laki) memiliki kontak kasus 331, pasien kasus 340 berusia 30 tahun (perempuan) pernah kontak pos, serta pasien kasus 341 berusia 37 tahun (laki-laki) asal Kota Yogyakarta.
Meski demikian, ia juga mencatat dua kesembuhan kasus positif sehingga kasus sembuh menjadi 278 kasus. Keduanya yakni kasus 302, perempuan berusia 30 tahun Sleman dan kasus 307, laki-laki berusia 50 tahun Kota Yogyakarta.
Selain itu, laporan PDP meninggal dalam proses laboratorium sebanyak dua kasus yakni perempuan berusia 46 tahun, sleman, belum di-swab dan perempuan, 80 tahun, Gunungkidul, sudah diswab.
Pemda DIY mencatat total orang dalam pemantauan (ODP) di DIY hingga Senin (6/7) mencapai 7.823 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah diperiksa terkait dengan Covid-19 (dengan tes usap) tercatat 1.912 orang.
Dari jumlah PDP tersebut, 1.465 orang di antaranya dinyatakan negatif corona, 339 orang positif di mana 278 orang di antaranya sembuh, dan delapan meninggal, sedangkan yang masih menunggu hasil 108 orang dengan 26 di antaranya telah meninggal.