Senin 06 Jul 2020 12:11 WIB

JK: Kepemimpinan Cepat dan Tegas Kunci Tangani Covid-19

Tanpa dua hal itu maka penanganan Covid-19 tidak akan terlalu berhasil.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (tengah)
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan, pemimpin yang dibutuhkan dalam menangani pandemi Covid-19 ialah sosok yang mempunyai kecepatan dan ketegasan. JK menilai, tanpa dua hal itu maka penanganan Covid-19 tidak akan terlalu berhasil. Jika tidak ditangani secara tepat, lanjut JK, maka dikhawatirkan Covid-19 akan menyebar secara cepat.

"Semua pemimpin yang dapat menyelesaikan kemanusiaan pada situasi yang sulit ini, tanpa kecepatan dan tanpa ketegasan, itu pasti tidak akan terlalu berhasil," kata JK saat mengikuti web seminar bertajuk 'Kepemimpinan dan Kemanusiaan dalam membangun Bangsa, Senin (6/7).

JK mencontohkan negara yang dinilai berhasil dalam mengatasi pandemi yakni China, Korea, Taiwan, Vietnam, dan Selandia Baru. Ini karena kepemimpinan di negara tersebut cepat dan tegas dalam mengambil keputusan sebelum virus menyebar di negara masing-masing.

Sebaliknya, negara-negara yang penyebarannya virusnya tidak terkendali seperti di Italia, negara-negara eropa, Amerika, Brasil, terjadi karena kepemimpinan di negaranya lambat dalam menangani kasus sejak awal.

"Amerika, Amerika selatan, Eropa, justru semuanya hampir tidak terlalu berhasil, karena dia tidak mempunyai dua hal tadi itu, kecepatan mengambil keputusan, kecepatan memberi perintah dan ketegasan dalam masalah sehingga berani mengambil resikonya," kata JK.

Wakil Presiden dua periode ke-10 dan ke-12 ini menjelaskan, pemimpin yang baik memang yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Namun dalam situasi kedaruratan dan kemanusiaan, sosok itu tidaklah cukup tanpa kecepatan dan ketegasan. Apalagi, virus Covid-19 tidak mengenal orang, siapapun dapat terjangkit virus tersebut.

"Siapa saja bisa kena, maka pemimpinlah yang dapat mengatasi itu dengan kepemimpinan,  mengambil keputusan cepat dan tegas, serta melindungi masyarakat," katanya.

Dengan begitu, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu meyakini akan tercipta kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpinnya, sehingga diikuti oleh masyarakatnya. Sebaliknya, pemimpin yang tidak memiliki ketegasan dan kecepatan tentu tidak akan dipercaya oleh masyarakatnya. Ini juga kata JK, terjadi di negara negara yang tidak berhasil mengendalikan virus Covid-19.

"Apa yang terjadi di Amerika, walaupun Amerika negara besar, negara yang begitu hebat ekonimi dan sistemnya tapi karena pemimpinnya tidak tegas dan tidak jelas, tidak mengetahui masalah, lambat mengambil kesimpulan dan membawa kepemimpinan maka tidak diikuti warganya," kata JK.

Begitu juga Brasil dan negara-negara eropa lainnya yang menganggap remeh virus itu sejak awal penularan. Kondisi berbeda justru ditunjukan negara negara di Asia yang sejak awal tanggap terhadap penyebaran virus Covid-19. Karena itu, ia berharap itu juga yang terjadi di Indonesia agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan secara cepat dan tegas.

"Jadi kalau pemimpinnya lambat maka dia akan kalah kecepatannya dibandingkan penanganan dan pencegahannya maka kita akan kalah, mari kita semua berusaha tentu berdoa agar pandemi ini bisa diselesaikan dengan pemimpin dan cepat dan tegas ulet tentunya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement