Sabtu 04 Jul 2020 15:01 WIB

Tak Patuh, Pangdam: Bagaimana Covid Bisa Turun di Surabaya?

Warga Surabaya masih belum mematuhi protokol kesehatan

Gubernur Jatim Kofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol. Muhammad Fadil Imran, dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah
Foto: Dok Istimwa
Gubernur Jatim Kofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol. Muhammad Fadil Imran, dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Panglima Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah mengakui kerap melihat warga, khususnya di kawasan Surabaya Raya, masih ada yang belum mematuhi protokol kesehatan.

"Di warung-warung, di tempat tongkrongan masih banyak ditemui mereka-mereka yang kurang mematuhi protokol kesehatan," ujarnya ditemui di sela pemantauan kawasan tertib physical distancing di Jalan Raya Darmo Surabaya, Sabtu (4/7) dini hari.

Menurut dia, sepekan pascaultimatum Presiden Joko Widodo agar terjadi penurunan angka Covid-19 di Jawa Timur, pihaknya melihat masih ada beberapa titik dimana masyarakat tidak menggunakan masker.

Sebagai salah satu upaya, kata dia, yakni dilakukan penyebaran dan pembagian masker melalui Gerakan Jawa Timur Bermasker, termasuk bantuan dari Presiden Jokowi sebanyak dua juta masker.

"Sudah kami lakukan gerakan dan kami tak akan berhenti menyebarkan masker secara masif, terutama di kawasan Surabaya Raya yaitu Surabaya, Sidoarjo dan Gresik," ucapnya yang didampingi Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono.

Ia juga melihat bahwa saat malam hari di beberapa ruas jalan di Surabaya, banyak orang bersepeda, mulai tua, remaja, hingga anak-anak yang setelah itu berkumpul di Taman Bungkul.

"Ketika kami tanya, kenapa bersepeda ramai-ramai malam hari? Jawabannya karena bosan atau suntuk di rumah dan ingin jalan-jalan. Jika seperti ini terus, bagaimana bisa turun angka Covid-19?" ucapnya mempertanyakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement