REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Peristiwa kebakaran lahan gambut di Desa Leuhan dan Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, hingga Sabtu masih belum bisa dipadamkan. Areal yang terbakar mencapai seluas 10,5 hektare.
Musibah kebakaran lahan ini sudah terjadi sejak pertengahan Juni 2020 lalu. Namun, tebalnya lapisan gambut membuat api masih berkobar di bawah tanah dan siraman air belum mampu menjangkau lapisan gambut terbawah.
“Sulitnya upaya pemadaman yang kami lakukan di lokasi kebakaran lahan karena tebalnya lahan gambut,” kata Koordinator Pusdalops BPBD Aceh Barat, Mashuri di Meulaboh, Sabtu.
Menurut Mashuri, kedalaman lahan gambut yang terbakar di daerah ini mencapai sekitar 1 meter hingga 1,5 meter sehingga kobaran api tidak terlihat di atas permukaan tanah, namun berada di dalam tanah dan hanya terlihat mengeluarkan asap. Selain itu, kondisi cuaca kemarau dan teriknya matahari disertai hembusan angin, menyebabkan kebakaran lahan di kawasan tersebut masih terus terjadi.
Sementara itu, Petugas Pusdalops BPBD Aceh Barat, Asrajuddin di Meulaboh mengatakan, kebakaran tersebut diduga akibat aktivitas pembersihan kebun oleh masyarakat. Upaya pemadaman api juga melibatkan sejumlah petugas pemadam kebakaran dari BPBD Aceh Barat, Brimob Kompi Nagan Raya, TNI, Polri, Petugas KPH Wilayah IV Aceh serta masyarakat.