REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengimbau masyarakat untuk bisa mengendalikan diri meskipun di sejumlah daerah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah dilonggarkan. Ia mengingatkan bahwa risiko terinfeksi Covid-19 masih tinggi.
"Memasuki era normal baru atau new normal tentunya masyarakat harus bisa tetap mengendalikan diri, karena risiko Covid-19 masih tinggi apalagi kurvanya terus bertambah setiap harinya," katanya saat melakukan webinar melalui aplikasi Zoom.
Menurut Kalla, pandemi Covid-19 merupakan bencana besar di dunia, tak terkecuali di Indonesia yang berdampak kepada krisis kesehatan hingga ekonomi. Maka dari itu, dalam perjalanan menuju normal baru, tingkat disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan maksimal harus tetap tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
"Walaupun kodratnya manusia sebagai makhluk sosial, tetapi untuk saat ini demi kesehatan dan memulihkan Indonesia dari Covid-19 warga harus bisa menahan diri berkumpul, sedapat mungkin menghindari kerumunan, atau tempat ramai," kata Kalla.
Masyarakat juga diserukan membiasakan diri untuk menggunakan masker, khususnya saat beraktivitas di luar rumah. Kalla juga mengingatkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari serta menjauhi segala kegiatan yang bisa berisiko tertular.
Kalla mengatakan, ribuan relawan PMI di seluruh daerah terus dimobilisasi unntuk membantu pemerintah dalam upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mereka tidak hanya melakukan penyemprotan disinfektan (disinfeksi) dan menyalurkan bantuan saja, tetapi melakukan edukasi dan sosialisai pencegahan penyebaran virus ini.
"Virus bisa dikendalikan setelah adanya vaksin, tetapi sebelum ada vaksin Covid-19, kita yang harus bisa mengendalikan diri sendiri dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Kalla.
Pihaknya juga mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah ikut membantu PMI dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui berbagai donasi yang disalurkan melalui PMI. Bantuan yang diberikan tersebut sangat membantu lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia ini dalam melaksanakan operasi Covid-19.
Selain itu donasi itu pun juga disalurkan kembali kepada masyarakat terdampak, khususnya tenaga kesehatan yang saat ini terus berjuang merawat pasien positif di berbagai rumah sakit rujukan.