Jumat 03 Jul 2020 19:47 WIB

Penerapan Protokol Kesehatan Pengaruhi Kepercayaan Wisatawan

Kondisi masyarakat menjalankan protokol kesehatan diragukan dapat menarik wisatawan.

Wisatawan mengunjungi kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta. Komitmen menerapkan protokol kesehatan akan menjadi kunci utama yang memengaruhi kepercayaan wisatawan mancanegara mengunjungi destinasi wisata Indonesia memasuki era normal baru.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan mengunjungi kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta. Komitmen menerapkan protokol kesehatan akan menjadi kunci utama yang memengaruhi kepercayaan wisatawan mancanegara mengunjungi destinasi wisata Indonesia memasuki era normal baru.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komitmen menerapkan protokol kesehatan akan menjadi kunci utama yang memengaruhi kepercayaan wisatawan mancanegara mengunjungi destinasi wisata Indonesia memasuki era normal baru. Kalau protokol kesehatan dijalankan dengan ketat maka bisa membuat wisman datang

"Tapi tanpa itu jangan terlalu ambisius berharap turis akan datang ke Tanah Air," kata pakar pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Janianton Damanik melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat (3/7).

Baca Juga

Menurut dia, jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan maka harapan terhadap wisman sulit untuk terwujud. Wisman, kata dia, memerlukan jaminan keamanan berbasis fakta. 

Tidak hanya aman di destinasi wisata, tetapi juga keamanan saat berinteraksi dengan masyarakat tanah air yang telah menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Melihat kondisi masyarakat Indonesia dalam menjalankan protokol kesehatan, Janianton merasa ragu dapat menarik wisatawan manca negara berkunjung. 

Sebab, masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Padahal, kunci utama membangun kepercayaan wisman adalah kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

"Di jalan-jalan banyak terlihat orang bergerombol tanpa memakai masker, kalau wisman lihat tidak akan lagi menggubris promosi yang kita sampaikan jika masyarakat sudah taat protokol kesehatan," kata dia.

Situasi saat ini disebutkan Janianto, menjadi sebuah pembelajaran bahwa jaminan keamanan dari wabah merupakan hal yang sangat penting dalam sektor pariwisata. Karena itu, dalam kondisi saat ini hal utama adalah bagaimana membuat wisatawan percaya bahwa detinasi wisata Indonesia aman.

Belajar dari pandemi ini, pelaku pariwisata juga diharapkan tidak lagi fokus dalam mengejar target jumlah pengunjung ke detinasi wisata namun lebih menguatamakan kualitas. "Jadi hanya menarik orang yang benar-benar melakukan aktivitas wisata bukan hanya sekadar hura-hura, tapi yang mau belajar di destinasi wisata. Buat paket wisata berkualitas tinggi yang memiliki nilai lebih dan ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha pariwisata," kata dia.

Selain itu, ia juga menekankan pengelola/pelaku pariwisata membuat sistem baru untuk manajemen pengunjung berbasis digital. Dengan begitu terdapat pengaturan waktu dan jumlah pengunjung di destinasi wisata yang diharapkan dapat menghindari penularan virus corona.

"Sistem manajemen pengunjung di destinasi wisata ini menjadi salah satu target perubahan di new normal," kata Kepala Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement