REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai, pengelola Kebun Raya Bogor (KRB) sangat hati-hati membuka kebun raya tersebut dalam rangka menghadapi fase pra-Adaptasi Kebiasaan Baru (Pra-AKB). "Pengelola Kebun Raya Bogor sudah datang ke Balai Kota menjelaskan konsep protokol kesehatan untuk persiapan pembukaan. Fasenya sangat panjang dan hati-hati," kata Bima Arya Sugiarto, di Balai Kota Bogor, Kamis (2/7).
Menurut Bima Arya, paling tidak ada empat fase protokol kesehatan yang diterapkan secara bertahap. Pengelola Kebun Raya Bogor, kata dia, menjelaskan akan menerapkan hal itu mulai pekan depan. "Fase nol yang dimaksudkan adalah pembukaan Kebun Raya Bogor baru untuk pegawai dan member (anggota) saja. Member boleh mengunjungi Kebun Raya Bogor setelah memesan tiket melalui aplikasi online dan jumlahnya terbatas," katanya.
Bima menambahkan, anggota yang akan berkunjung dalam rombongan juga belum diizinkan. Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga menjelaskan Pemerintah Kota Bogor akan memberikan izin kepada pengelola wisata untuk buka secara bertahap. Namun, pengelola lokasi wisata tersebut harus mengajukan konsep dan persiapan penerapan protokol kesehatannya kepada wali kota dan wakil wali kota.
Kemudian, wali kota beserta tim akan meninjau untuk menilai apakah sudah lengkap dan memenuhi syarat. "Kalau sudah lengkap dan memenuhi syarat, akan uji coba pembukaannya dan dievaluasi," katanya,
Sebelumnya, pengelola Kebun Raya Bogor mendatangi Balai Kota Bogor pada Kamis (2/7) pagi untuk mempresentasikan persiapan penerapan protokol kesehatan kebun raya itu. Humas KRB, Jenal Arifin dan manajemen Kebun Raya Bogor datang ke Balai Kota untuk mempresentasikan konsep dan persiapan protokol kesehatan di KRB untuk diterapkan pada saat KBR mulai dibuka lagi.
Pada saat dibuka lagi, kata dia, pengunjung Kebun Raya Bogor wajib memakai masker, menjaga jarak fisik, membawa hand sanitizer, dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun.