REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dalam masa pandemi Covid-19 masih menutup pendakian ke puncak gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat itu. Namun, sejak 26 Juni 2020 sudah membuka jalur tracking khusus bagi warga yang berasal dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
"Kalau pendakian untuk sampai ke puncak Gunung Ciremai belum dibuka," kata Humas Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Agus Yudantara di Kabupaten Kuningan, Kamis (2/7).
Menurut dia, sampai saat ini TNGC masih melakukan kajian untuk pembukaan pendakian dan menunggu perkembangan pandemi Covid-19. Selain itu, TNGC juga masih menunggu arahan dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 pusat serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait pembukaan jalur pendakian.
"Untuk pembukaan masih dalam kajian dan menunggu perkembangan pandemi serta arahan tim GTPP Covid-19 pusat dan juga dari Kementerian LHK," katanya.
Ia menambahkan TNGC mulai 26 Juni 2020 lalu sudah membuka jalur tracking. Hanya saja, masih dikhususkan untuk warga yang berasal dari wilayah Ciayumajakuning.
"Tracking sejak tanggal 26 Juni lalu sudah dibuka. Sementara baru warga Ciayumajakuning saja," katanya.
Pihaknya menegaskan bahwa untuk tracking ini warga tidak boleh sampai ke puncak Gunung Ciremai dan jam operasional juga dibatasi dari jam 09.00 WIB sampai 15.00 WIB.
"Kalau tracking sampai pos yang sudah ditentukan misal pos 3 bisa dilakukan dengan catatan tidak berkemah dengan jam operasional jam 09.00 WIB sampai jam 15.00 WIB sudah kembali ke pos 1," kata Agus.