Kamis 02 Jul 2020 02:54 WIB

Polisi Terima Penghargaan karena Tolak Anak Pidanakan Ibu

AKP Priyono Suhartono menerima piagam penghargaan dari Kepala Polda NTB

(Ilustrasi) Logo Polda NTB
Foto: tangkapan layar
(Ilustrasi) Logo Polda NTB

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM  - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Tengah, AKP Priyono Suhartono menerima piagam penghargaan dari Kepala Polda NTB, Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal. Ia sempat viral karena menolak laporan Mahsun, seorang anak yang akan mempidanakan ibu kandungnya.

Piagam penghargaan itu diterima Suhartono secara resmi dalam rangkaian acara syukuran Hari Bhayangkara ke-74 yang digelar di Lapangan Tenis MaerkasPolda NTB, Rabu (1/7).

"Jadi piagam penghargaan kepala Polda NTB ini diberikan karena dedikasinya di bidang penegakan hukum terkait kebijakan dalam mengambil keputusan, menolak laporan seorang pria yang menuduh ibunya menggelapkan sepeda motor," kata Kabid Humas Polda NTB, Komisaris Besar Polisi Artanto.

Suhartono yang ditemui wartawan mengaku dia menolak laporan Mahsun, karena iba melihat reaksi ibu kandung pelapor itu, Kalsum, warga Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah. Tindakan Suhartono itu mendapatkan pujian.

"Jujur saya di situ (proses mediasi) terbawa suasana, merasa sedih melihat seorang anak memperlakukan (membentak dan memarahi) ibunya seperti itu," kata Suhartono.

Karena perlakuan yang demikian, Suhartono yang berniat ingin menyelesaikan persoalannya secara damai, sempat menawarkan Mahsun uang untuk mengganti kendaraan roda dua merek Honda Beatitu.

"Saya melihat raut wajah ibunya yang menangis dibentak, dimarahi anaknya, spontan saya tawarkan untuk beli motornya, yang penting masalah ini selesai," ujarnya.

Namun demikian, Mahsun ternyata tetap bersikukuh mau melaporkan ibu kandungnya. Karena itu, mediasi permasalahan antara ibu kandung dengan anak semata wayangnya itu tidak menghasilkan perdamaian.

"Akhirnya di situ saya ambil keputusan, pelapor saya minta pulang dan minta dia pikir kembali untuk melaporkan ibunya," kata Suhartono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement