REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 23 hotel berbintang di Sumatera Barat mendapatkan sertifikat bebas Covid-19. Sertifikat ini diperoleh setelah seluruh karyawannya menjalani tes swab dalam tiga hari terakhir.
"Selain mendapatkan sertifikat, hotel ini juga diberikan stiker tanda pegawainya bebas Covid-19 sehingga bisa dilihat secara kasat mata oleh tamu hotel," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial di Padang, Rabu (1/7).
Ia mengatakan hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada tamu hotel dan wisatawan yang hendak menginap di Sumbar dalam konteks wisata bebas Covid-19 yang sedang digeliatkan provinsi itu.
Hotel yang telah mendapatkan sertifikat bebas Covid-19 itu masing-masing Pangeran Beach, Pangeran City, Hotel UNP, Amaris, Daima, Whiz Prime, Rocky Plaza, ION Hotel Padang. Kemudian Grand Zuri, Fave, Ibis, Hotel Padang, Hayam Wuruk, dan Mercure.
Lalu, Kryad Bumiminang, The Axana, Grand Inna, Bunda, Cavery Beach, Mariani Hotel, Oxville, dan Imelda.
Novrial menyebut pemerintah daerah tidak memaksa wisatawan untuk menginap di hotel-hotel tersebut, tetapi memberikan alternatif kepada wisatawan. Kalau ingin menginap di hotel "bebas" Covid-19, pilihan itu tersedia di Sumbar.
Sementara itu Wakil Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) chapter Sumatera Barat sekaligus GM Kyriad Bumiminang, Fadjri Roesman menyebutkan tes swab untuk pegawai hotel itu sudah dilakukan sejak Senin (29/6). Hari ini terakhir digelar di Hotel Bumi Minang.
"Ada delapan hotel yang mengirimkan seluruh karyawannya untuk mengikuti tes swab hari ini. Sesuai jadwal, pemeriksaan tuntas sore ini untuk total 23 hotel di Sumbar," katanya.
Selain komitmen untuk mengikuti tes swab untuk seluruh karyawan, 23 hotel itu menurut dia juga berkomitmen untuk memberikan layanan dengan standar protokol kesehatan terkait Covid-19.
Standar itu di antaranya pengukuran suhu tubuh bagi tamu dan wisatawan yang datang, mancuci tangan dengan fasilitas yang telah disediakan hotel, dan senantiasa menggunakan masker di tempat umum.
"Kami berupaya semaksimal mungkin ikut berkontribusi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sumbar tanpa mengurangi kualitas pelayanan," katanya.
Sektor pariwisata di Sumbar mulai menggeliat kembali pada era normal baru dengan tidak adanya pembatasan bepergian antar daerah, meski harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Gelombang wisatawan mulai datang tidak saja lokal dalam daerah atau provinsi, tetapi mulai ada dari luar provinsi dari Jakarta bahkan luar negeri yang ingin menjajal surfing di ombak Mentawai.