REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Muslimatun mencanangkan Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik sebagai Kampung Tangguh Nusantara (KTN) yang merupakan program kegiatan dari Kepolisian Resor Sleman di Balai Desa Sukoharjo, Selasa (30/6).
Dalam pencanangan tersebut Sri Muslimatun beserta rombongan Forkopimda berkesempatan mengunjungi langsung Dusun Bandulan, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman yang sudah menerapkan Kampung Tangguh Nusantara.
Penerapan KTN di Dusun Bandulan tersebut di antaranya warga sudah memanfaatkan lahan lingkungan rumah untuk menanam sayuran. Selain itu juga terdapat sekolah ramah anak, mengaktifkan pos ronda dan tentunya penerapan protokol kesehatan di dusun tersebut.
Sri Muslimatun mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Polres Sleman karena dipilihnya Desa Sukoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman sebagai kampung percontohan Kampung Tangguh Nusantara di Kabupaten Sleman.
"Dengan dicanangkannya sebagai Kampung Tangguh Nusantara tentuakan meningkatkan partisipasi dan ketangguhan masyarakat dalam mengelola risiko bencana lokal," katanya.
Ia mengatakan, dengan pencanangan tersebut diharapkan juga dapat lebih mendisiplinkan warga dalam mematuhi protokol kesehatan sebagai langkah penanggulangan wabah Covid-19.
"Masyarakat agar bisa menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan baru dalam menghadapi Covid-19, harus bisa saling peduli dan saling menjaga. Selain itu perlu dijalin sinergi dengan berbagai pihak agar dapat mendukung terwujudnya Kampung Tangguh Nusantara," katanya.
Ia pun berharap dengan keberadaan Kampung Tangguh Nusantara dapat terus berkelanjutan dan langkahnya dapat menginspirasi untuk diikuti oleh daerah lain yang ada di Sleman.
"Semoga Desa Sukoharjo benar-benar dapat mewujudkan Kampung Tangguh Nusantara sehingga dapat menjadi inspirasi bagi desa yang lain," katanya.
Kapolres Sleman AKBP Anton Firmanto mengatakan pencanangan Kampung Tangguh Nusantara yang diberi nama "Merapi Sleman Adem" tersebut adalah sebagai wujud kesiapan desa dalam menghadapi pandemi.
"Tujuan dilaksanakannya pencanangan Kampung Tanggung Nusantara ini adalah menjadi pilot projek kolaboratif dengan stakeholder untuk melakukan aksi nyata di desa atau kelurahan karena terindikasi adanya penyebaran Covid-19 dan merupakan cara bersama untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.
Menurut dia, Kampung Tangguh Nusantara meliputi beberapa sektor yakni, kesehatan, ketahanan pangan, keamanan dan pendidikan. "Selain menjadi pelopor tangguh kesehatan, juga tangguh dalam bidang ketahanan pangan. Masyarakat bisa memanfaatkan lahan pekarangan lingkungan rumah untuk digunakan sebagai pertanian, peternakan ataupun perikanan," katanya.