Ahad 28 Jun 2020 15:51 WIB

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 7 Juli

Pendakian Gunung Rinjani dibuka secara bertahap.

Seorang tukang ojek melintas di padang savana jalur pendakian Gunung Rinjani, Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Jumat (22/9). Rinjani merupakan salah satu potensi wisata yang menjadi sumber pendapatan daerah Lombok Timur.
Foto: ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI
Seorang tukang ojek melintas di padang savana jalur pendakian Gunung Rinjani, Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Jumat (22/9). Rinjani merupakan salah satu potensi wisata yang menjadi sumber pendapatan daerah Lombok Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 saat jalur pendakian Gunung Rinjani dibuka. Pendakian Rinjani akan dibolehkah lagi mulai 7 Juli 2020.

"Rinjani ini risikonya rendah, tetapi tetap hati-hati. Protokol Covid-19 ini harus selalu diterapkan," kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah di Lombok Timur, Ahad (28/6).

Baca Juga

Ia mengatakan tantangannya adalah memastikan para pendaki dan warga sekitar disiplin menjalankan protokol pencegahan Covid-19. "Kita akan hidup dengan selalu mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak bila beraktivitas di luar rumah sampai vaksin virus (penyebab) Covid-19 ini ditemukan," katanya.

"Ini kesempatan kita untuk melakukan perbaikan-perbaikan ke depan dan tidak hanya menjadi tempat wisata. Akan tapi ini akan menjadi pusat edukasi, pusat pemberdayaan masyarakat, sehingga keberadaan Rinjani ini bisa terasa manfaatnya bagi NTB dan Indonesia," Rohmi menambahkan.

Wakil Gubernur juga mengemukakan perlunya membahas saran untuk mengizinkan pendakian Gunung Rinjani melalui satu pintu. Serta membangun jalur khusus pengendara kuda dan sepeda untuk memudahkan pembawa barang.

Di samping itu, dia menekankan pentingnya pengelolaan sampah di pintu-pintu masuk Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). "Kuncinya di pintu masuk. Ini harus betul-betul kita perhatikan. Rinjani ini tumpuan hidup kita dan sumber air kita. Jadi antara pariwisata dan kelestarian ini harus betul betul kita jaga," katanya.

"Semoga tanggal 7 Juli, pada saat dibuka, sudah bisa siap dari hulu ke hilir, dari orang naik hingga pulang itu betul-betul diperhatikan dengan sebaik baiknya. Mudah mudahan dengan dibukanya Sembalun ini memberikan semangat bagi kita," katanya.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno mengatakan pembukaan Taman Nasional Gunung Rinjani untuk umum akan dilakukan secara bertahap. "Ini kita buka secara bertahap, 10 persen dulu dan kita evaluasi setiap minggu, tentu yang kita dahulukan ini domestik," katanya.

"Ibu Menteri membentuk tim kendali dari pusat dengan kepala kepala balai. Sehingga tiap minggu kita akan evaluasi, sehingga apabila ada terjadi atau positif (Covid-19) maka kita akan langsung tindak atau tutup. Ini uji coba kita bersama. Bapak Presiden juga memastikan kita membuka pariwisata secara bertahap dan memperhatikan protokol Covid-19," katanya.

Sementara itu, Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy menyatakan akan menyampaikan sosialisasi mengenai pembukaan kembali Taman Nasional Gunung Rinjani serta penerapan protokol pencegahan Covid-19 dalam kegiatan di taman nasional kepada para pelaku usaha. "Kami akan meminta dan memantau semua pihak tetap menerapkan protokol dengan maksimal dan berkomitmen mensosialisasikan protokol Covid-19," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement