Ahad 28 Jun 2020 15:47 WIB

Swiss Karantina 300 Orang Setelah Covid-19 Menyebar di Klub

Karantina disebabkan seorang laki-laki klub malam Swiss positif virus corona.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Sebanyak 300 orang di Swiss jalani karantina setelah bersama-sama berada di klub malam dengan seorang pengunjung yang positif Covid-19.
Foto: EPA-EFE/NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH
Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Sebanyak 300 orang di Swiss jalani karantina setelah bersama-sama berada di klub malam dengan seorang pengunjung yang positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Pihak berwenang Swiss memerintahkan 300 orang melakukan karantina mandiri. Perintah dikeluarkan setelah mendeteksi apa yang mereka sebut sebagai 'penyebaran super' virus corona di sebuah klub malam di Zurich.

Swiss mengonfirmasi 69 kasus baru dalam satu malam. Total kasus infeksi virus corona di negara itu menjadi 31.555 dan 1.681 pasien di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga

Dalam pernyataannya Ahad (28/6) pemerintah Swiss mengatakan seorang laki-laki yang baru saja mendatangi klub malam Flamingo satu pekan yang lalu dinyatakan positif virus corona. Lima orang yang bersamanya juga dites dan tertular virus tersebut.

Pemerintah Swiss melihat daftar pengunjung yang diberikan oleh klub. Sehingga mereka bisa mengontak orang-orang yang mendatangi klub itu dan meminta mereka untuk melakukan karantina selama 10 hari demi memutus rantai penularan virus corona.

Zurich mengatakan insiden ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kebersihan dan mematuhi peraturan jaga jarak saat langkah-langkah karantina nasional perlahan-lahan dilonggarkan. Mereka mengatakan terjadi penyebaran super di klub-klub malam maka mereka akan menutup fasilitas itu lagi.

Seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, jumlah kasus penularan virus korona di Swiss pun mulai berkurang. Kini mereka mulai melonggarkan sejumlah peraturan pembatasan sosial untuk mendongkrak kembali perekonomian, dilansir dari AP.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement