REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden (Bazoga) masih terpantau sepi pada hari pertama fase adaptasi kebiasaan baru (AKB). Humas Bazoga, Sulhan Syafi'i mengatakan hingga siang hari, tercatat hanya ada sekitar 175 pengunjung yang datang ke destinasi wisata itu.
"Sampai siang pukul 12.00 WIB itu masih sepi, tidak seperti hari-hari di akhir pekan biasanya, kondisinya ini termasuk sepi," kata Sulhan di Bazoga, Kota Bandung, Sabtu (27/6).
Biasanya, kata dia, pada akhir pekan Bazoga bisa menerima hingga lebih dari 6.000 pengunjung dalam satu hari. Namun kini di loket masuk pun tidak terjadi antrean pengunjung.
Meski begitu, setiap pengunjung yang masuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku dengan dicek suhu tubuh dan menggunakan masker. Petugas loket juga menganjurkan para pengunjung untuk terlebih dahulu mencuci tangan di wastafel yang disediakan.
Selama fase AKB, Sulhan mengatakan Bazoga hanya membuka satu pintu masuk yang berada di paling utara. Lalu, kata dia, jumlah pengunjung akan dibatasi apabila sudah melebihi 30 persen dari kapasitas. "Kalau yang kira-kira kurang sehat, jangan datang. Yang KTP-nya non Jawa Barat kita tak perbolehkan masuk, permainan juga kita tutup, satwa tunggang kita tutup, hanya unta tunggang yang kita buka," katanya.
Sementara itu, kondisi yang sepi di Bazoga tersebut dimanfaatkan oleh salah seorang pengunjung untuk membawa seluruh anggota keluarganya. Nicky (34), warga Cimahi mengatakan sepinya Bazoga membuat dirinya tidak khawatir untuk berwisata di tempat tersebut.
"Kita bawa APD sendiri, bawa hand sanitizer, kalau ke sini banyak orang ya kita pulang aja, tapi sekarang ya kosong, lebih enak," kata Nicky.
Nicky membawa tiga anaknya yang dilengkapi dengan masker dan juga pelindung wajah. Menurut dia anak-anaknya itu merasa nyaman menggunakan alat pelindung diri (APD) tersebut.
Seorang warga lainnya, Yasinta (30), mengatakan dirinya lebih memilih berwisata di kebun binatang itu. Karena fase AKB di Bandung memperbolehkan untuk dirinya membawa anak-anaknya. "Kita sudah lama enggak main kemana-mana. Kebetulan di Lembang tidak memperbolehkan anak kecil untuk masuk. Jadinya kita ke sini saja sama anak-anak," kata Yasinta.