REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, membantu pemulangan warganya yang kehabisan ongkos untuk pulang kampung di Papua karena digunakan untuk biaya hidup selama bertahan di tengah darurat wabah Covid-19.
"Dari Papua ini ada 19 orang yang akan dipulangkan, dan kita dari Pemkab Garut sudah siap membantu pemulangannya," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Garut Nurdin Yana di Garut, Kamis (25/6).
Ia menuturkan Pemkab Garut sebelumnya sudah membantu pemulangan lima warga Garut dari Sorong, Papua, pada Selasa (23/6) yang saat ini sudah berkumpul dengan anggota keluarganya di Garut. Sisanya sebanyak 19 orang, Pemkab Garut masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah di Papua untuk segera memulangkannya menggunakan pesawat komersial dari Papua menuju Jakarta.
Proses pemulangan itu, kata dia, dilakukan secara bertahap karena adanya batasan jumlah penumpang pesawat sehingga yang bisa pulang sebanyak 10 orang pada Jumat (26/6) sisanya menunggu pemberangkatan pesawat berikutnya.
"Karena ada batasan jumlah penumpang di pesawat jadi ada 10 orang dulu yang akan pulang besok (Jumat), sisanya belum dipastikan kapan," kata Nurdin.
Ia mengungkapkan alasan dibantu pemulangannya dari Papua ke Garut karena tidak punya biaya untuk pulang, sementara di sana tidak bisa bekerja sebagai dampak wabah Covid-19.
Selanjutnya, Pemkab Garut, kata Nurdin, mendapatkan laporan warga Garut yang memohon bantuan pulang dari Papua ke Garut kemudian ditanggapi oleh Dinas Sosial dan siap membantu.
"Kita berkoordinasi dengan paguyuban Sunda di sana dan kami siap membantu pemulangannya, lalu penjemputan dari Jakarta ke Garut," kata Nurdin.
Ia menambahkan seluruh warga Garut yang akan pulang kampung terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan tes cepat dan tes usap untuk memastikan tidak terjangkit Covid-19. Bahkan lima warga Garut yang sudah terlebih dahulu pulang, diperiksa lagi kesehatannya di Garut untuk selanjutnya diwajibkan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
"Yang kemarin pulang sudah "swab test", tinggal menunggu hasilnya, sekarang diwajibkan isolasi mandiri," katanya.