REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah Provinsi melaporkan penambahan kasus baru positif Covid-19 yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Papua, Sumatera Utara menjadi daerah 10 besar terbanyak kasus Covid-19 di Indonesia.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, faktor utama yang menyebabkan masih tingginya penambahan kasus di beberapa tempat karena abai terhadap protokol kesehatan. "Dari penyelidikan epidemologi yang dilakukan terhadap beberapa provinsi diatas, sebagian besar kontak erat masih dijalankan, tanpa perlindungan masker, tidak menjaga jarak," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (25/6).
Yurianto menjelaskan, inilah yang kemudian membuat kasus Covid-19 masih tinggi di beberapa tempat. Padahal menjaga jarak fisik atau physical distancing dan menggunakan masker adalah satu satunya cara mencegah penyebaran virus Covid-19 sebelum ditemukan vaksin.
"Inilah fakta yang kemudian membuat kasus positif masih tinggi di beberapa tempat, tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker, ini jadi faktor utama sebaran kasus ini, ini dibuktikan pada tracing agresif dilanjutkan pemeriksaan secara masif ini," katanya.
Pemerintah merilis data penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.178 kasus pada Kamis (25/6) pukul 12.00 WIB, sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia keseluruhan berjumlah 50.187 orang. Sebaran kasus positif, pertama di Jawa Timur dengan penambahan 247 kasus baru, kemudian DKI Jakarta 197 kasus, Sulawesi Selatan 103 kasus, Maluku Utara dengan 80 kasus, dan Jawa Tengah dengan 78 kasus.
Selain penambahan kasus baru, Pemerintah juga mencatat penambahan pasien sembuh sebanyak 791 orang sehingga total 20.449 orang pasien yang telah sembuh. Kemudian pasien meninggal bertambah 47 orang sehingga total ada 2.620 pasien yang meninggal akibat Covid-19.
"Sudah 446 kabupaten dan kota di 34 provinsi yang terdampak Covid-19, dan kita masih melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan sebanyak 37.294 orang dan pasien dalam pengawasan 13.323 orang," ujarnya.