Rabu 24 Jun 2020 22:40 WIB

Bantul Targetkan Rapid Test 8.000 Pedagang Pasar

Rapid test rencananya dilakukan di 30 pasar rakyat se-Bantul dalam sebulan.

Tenaga medis mengambil sampel darah pedagang saat Rapid Diagnostic Test (RDT) Covid-19 di Pasar Bantul, Yogyakarta, Rabu (24/6). Dinas Kesehatan Bantul  menyebut total ada karyawan dan pedagang sebanyak 700 orang pedagang Pasar Bantul yang akan menjalani rapid test pada Rabu (24/6) dan Kamis (25/6). Pasar Bantul diprioritaskan untuk digelar rapid test, karena memiliki potensi penularan Covid-19 karena banyak didatangi pedagang dari luar daerah.
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Tenaga medis mengambil sampel darah pedagang saat Rapid Diagnostic Test (RDT) Covid-19 di Pasar Bantul, Yogyakarta, Rabu (24/6). Dinas Kesehatan Bantul menyebut total ada karyawan dan pedagang sebanyak 700 orang pedagang Pasar Bantul yang akan menjalani rapid test pada Rabu (24/6) dan Kamis (25/6). Pasar Bantul diprioritaskan untuk digelar rapid test, karena memiliki potensi penularan Covid-19 karena banyak didatangi pedagang dari luar daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan pelaksanaan rapid diagnostic test Covid-19 massal dapat menjangkau sekitar 8.000 pedagang yang terdata di seluruh pedagang pasar tradisional daerah ini.

"Pedagang pasar di seluruh Bantul yang terverifikasi oleh Kepala Dinas Perdagangan itu sekitar 8.000-an orang, Insya Allah nanti akan kita rapid test semua," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja di sela pelaksanaan rapid test Covid-19 massal pedagang di Pasar Bantul, Rabu (24/6).

Pada tahap awal ini, pelaksanaan tes cepat untuk deteksi antibodi pada virus corona dengan target sebanyak 700 pedagang yang ada di Pasar Bantul selama dua hari pada 24 dan 25 Juni, untuk kemudian rapid test berlanjut ke pasar-pasar tradisional lainnya.

"Rencana pemerintah daerah kalau nanti Gugus Tugas Covid-19 sudah menyediakan alat rapid test kita akan rapid semua pelaku perdagangan itu, jadi memang perlu kerja keras," katanya.

Bahkan, kata Agus, pelaksanaan rapid test Covid-19 dilakukan dua kali pada satu orang agar hasil lebih maksimal, dengan rentang waktu maksimal 10 hari untuk tes kedua sejak tes pertama dilakukan.

"Jadi 16 ribu rapid butuhnya paling tidak untuk semua 8.000 pedagang, kalau kita mau mengidentifikasi supaya bisa menghindari terjadi klaster penyebaran di pasar tradisional harus kita screening semuanya," katanya.

Dia mengatakan, target rapid test kepada sebanyak 8.000 pedagang di seluruh 30 pasar rakyat se-Bantul dapat diselesaikan dalam waktu satu bulan, agar ketika menunjukkan hasil reaktif bisa segera dilakukan pemeriksaan lanjutan atau swab untuk penegakan diagnosa.

"Satu bulan harus bisa selesai target kita, jadi jangan lama-lama, nanti keburu menyebar kemana-mana," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement