Selasa 23 Jun 2020 23:41 WIB

Wamenhan Tekankan Pentingnya Ketahanan Pangan

Wamenhan menilai ketahanan pangan tak kalah penting dibanding kekuatan senjata.

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri)
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa kekuatan ketahanan pangan tidak kalah pentingnya dengan kekuatan senjata.  Terlebih, menurutnya dalam menghadapi situasi saat ini seperti dampak akibat dari pandemik Covid-19.

"Untuk itu, Indonesia harus memiliki cadangan pangan yang memadai," kata Wamenhan saat menghadiri dan memimpin Rapat tentang Pembahasan dan Pengelolaan Kawasan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan Tengah, di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (23/6).

Baca Juga

Rapat dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M Basoeki Hadimoeljono dan juga dihadiri pejabat perwakilan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Pertanian dan Kementerian BUMN. Rapat membahas mengenai aksi bersama kementerian/lembaga dalam pengembangan kawasan food estate di Kalimantan Tengah dalam upaya mendukung program penguatan ketahanan pangan nasional.

Trenggono menyebutkan, Kementerian Pertahanan menginginkan adanya peningkatan ketahanan pangan untuk mengantisipasi dampak wabah penyakit seperti Covid-19 yang bisa saja terjadi kembali di masa depan. Belajar dari situasi yang terjadi, Covid-19 telah berdampak tidak hanya pada kesehatan, tetapi juga berdampak terhadap ketahanan ekonomi nasional.

"Belajar dari sejarah perang, kalau kita miliki senjata tanpa kekuatan cadangan pangan akan kocar-kacir juga," ucap Trenggono menegaskan.

Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, maka Kemhan bersinergi bersama dengan instansi terkait antara lainnya yakni Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Kementerian BUMN berencana mengembangkan kawasan food estate di antaranya di Kalimantan Tengah.

"Kita harus punya cadangan pangan dan punya lahan tetap untuk tanaman pangan yang akan dikembangkan. Jadi lahan tersebut tidak boleh berubah fungsi," tuturnya.

Menurut Wamenhan, ada tiga tanaman pangan utama yang perlu dikembangkan untuk ketahanan pangan nasional yakni tanaman padi, jagung dan singkong. Tiga tanaman itu, lanjut dia, kalau bisa dijalankan dengan lahan yang memadai akan sangat berarti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Bicara pengembangan ketahanan pangan, menurut Wamenhan tidak selalu terkait soal beras, tetapi juga bisa jagung dan singkong. Bahkan, menanam singkong lebih mudah dan infrastrukturnya dan potensi hasilnya lebih besar.

"Bayangkan, turunannya itu luar biasa untuk industri pangan kalau kita jalankan. Misalnya, untuk jagung dan singkong, disampingnya bisa dilanjutkan dengan ternak sapi," ujar Wamenhan menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement