Sabtu 20 Jun 2020 18:48 WIB

Pemkot Bogor Perbaiki Data Penerima Bansos

Penyaluran Bansos tahap pertama masih ditemukan penerima bantuan ganda

Petugas pos menata logistik bantuan sosial untuk warga yang terdampak perekonomiannya akibat COVID-19 di Kantor Pos, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/4/2020). Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyalurkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp500 ribu bagi warga yang berpenghasilan rendah dan termasuk miskin baru akibat pandemi COVID-19, khususnya di zona merah persebaran yaitu Bogor, Depok, dan Bekasi
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Petugas pos menata logistik bantuan sosial untuk warga yang terdampak perekonomiannya akibat COVID-19 di Kantor Pos, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/4/2020). Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyalurkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp500 ribu bagi warga yang berpenghasilan rendah dan termasuk miskin baru akibat pandemi COVID-19, khususnya di zona merah persebaran yaitu Bogor, Depok, dan Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Pemerintah Kota Bogor memperbaiki lagi data penerima bantuan sosial (bansos) bagi warga yang terdampak kondisi ekonominya akibat pandemi Covid-19 agar pada penyaluran tahap kedua, bulan Juni 2020, lebih tepat sasaran.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dihubungi melalui telepon selulernya di Kota Bogor, Sabtu (20/6), mengatakan, belum semua warga penerima bansos terdata pada Data Terpadu Keluarga Sejahtera (Non-DTKS).

Menurut Dedie A Rachim, data warga Kota Bogor penerima bansos dari Pemerintah Kota Bogor ada 19.904 keluarga yang masuk dalam kelompok Non-DTKS."Pada penyaluran BST tahap pertama pada Mei 2020, sudah disalurkan dan diterima  sebagian besar penerimanya," katanya.

Dedie menjelaskan penyaluran bansos tahap pertama dari Pemerintah Kota Bogor sudah berjalan baik, meski masih ditemukan penerima bantuan ganda  dari beberapa program bantuan yang terbagi dalam dua kelompok besar yakni DTKS dan Non-DTKS. "Bagi penerima yang mendapatkan bantuan ganda akan dikawal ketat  aparat wilayah di Kota Bogor, agar tidak terjadi  bantuan ganda," katanya.

Dedie juga mengakui, pada penyaluran bansos tahap pertama, ternyata ada juga penerima bantuan dari keluarga mampu."Nama tersebut akan dihapus dan diganti oleh keluarga yang lebih layak menerima pada penyaluran tahap berikutnya," katanya.

Menurut Dedie, dari realisasi penyaluran pada tahap pertama, ketika ditemukan ada penerima yang kurang tetap sasaran langsung diberikan catatan untuk diperbaiki, sehingga pada penyaluran tahap kedua, bulan Juni 2020, menjadi lebih tepat sasaran yakni warga miskin dan rentan miskin.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, warga Kota Bogor penerima bantuan sosial seluruhnya ada 159.162 keluarga yang terdata dalam kelompok DTKS dan Non-DTKS.

Penerima bantuan dari kelompok Non-DTKS ada 23 ribu keluarga dan selebihnya dari kelompok DTKS. Ada tujuh program sumber bantuan sosial, yakni Bantuan Presiden, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Kartu Sembako, Kartu Pra-Kerja, Bantuan Provinsi, serta Bantuan Kabupaten dan Kota.

 

 

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement