Kamis 18 Jun 2020 17:13 WIB

Mulai Maret-April, Sampah APD Kini Penuhi Teluk Jakarta

LIPI menyebut, sebelum pandemi sampah di Teluk Jakarta yang banyak ditemukan plastik.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Seekor burung pecuk hinggap di dekat tumpukan sampah di perairan Teluk Jakarta, Jakarta Utara (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seekor burung pecuk hinggap di dekat tumpukan sampah di perairan Teluk Jakarta, Jakarta Utara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan perubahan komposisi sampah yang masuk ke Teluk Jakarta saat pandemi Covid-19 dengan adanya sampah dari alat pelindung diri (APD), seperti masker dan pelindung wajah.

Tim teliti sampah LIPI melakukan studi di dua muara sungai di Jakarta selama pandemi Covid-19, yaitu di Cilincing dan Marunda, Jakarta Utara, yang menemukan jumlah sampah mengalami sedikit peningkatan, tapi berat sampahnya berkurang. Salah satu anggota tim peneliti LIPI, Intan Suci Nurhati, mengatakan, kalau sebelum pandemi sampah yang banyak ditemukan jenis plastik.

"Tapi semasa pandemi ini ada kategori baru yang di tahun 2016 tidak ada sekarang ada, itu adalah APD," kata peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI itu dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Greenpeace Indonesia di Jakarta, Kamis (18/6).

Tim LIPI itu telah melakukan penelitian di sembilan muara sungai di daerah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi pada 2016 termasuk di Cilincing dan Marunda. Dalam penelitian empat tahun lalu, ditemukan bahwa plastik adalah jenis sampah yang paling banyak masuk ke Teluk Jakarta sebesar 59 persen dari total sampah dengan kebanyakan berupa styrofoam.

 

Dalam perbandingan komposisi sampah di dua area tersebut selama periode Maret-April 2016 dan 2020 terlihat plastik masih mendominasi jenis sampah yang ditemukan. Tapi, pada 2020 sampah jenis APD mulai ditemukan.

"Jadi APD itu dulu tidak kami temukan tapi sekarang masker baik plastik maupun fabric (kain), hazmat, face shield itu malah menjadi 16 persen dari sampah plastik yang kami temukan. Yang tadinya nol jadi 16 persen," kata Intan.

Berdasarkan studi tersebut, Intan menegaskan, terjadi cukup lonjakan komposisi APD sebagai sampah yang masuk ke Teluk Jakarta dalam masa pandemi. Dia menyebut, data yang ada tersebut didapat dari lapangan dengan sumber sampah APD itu adalah manusia yang berada di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement