REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH— Penyidik Polres Aceh Barat hingga Selasa pagi masih menuggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Medan, Sumatra Utara, untuk memastikan jenis granat yang meledak di samping rumah seorang legislator di daerah itu yang terjadi pada Senin (8/6).
Granat ini meledak tempat di samping rumah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Desa Alue Perman, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat pada hari Senin sekitar pukul 03.45 WIB.
“Masih kami tunggu hasilnya apakah jenis granat manggis, nanas, atau granat jenis apa,” kata Kapolres Aceh Barat AKBP Andrianto Argamuda diwakili Kasat Reskrim AKP Parmohonan Harahap di Meulaboh, Selasa (16/6).
Dalam perkara ini, kata Parmohonan Harahap, polisi juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya serpihan granat yang meledak, pin pengait granat, serta sejumlah barang bukti pendukung lainnya.
Menyinggung soal motif penggranatan, dia mengatakan bahwa pihaknya masih terus bekerja untuk memastikan penyebab yang sebenarnya.
Kepada polisi, anggota DPRK Aceh Barat Ahmad Yani selaku korban mengaku tidak tahu persis penyebab teror yang menimpa dirinya.
“Makanya, ini masih kami selidiki motifnya seperti apa. Kami minta teman-teman media bersabar,” kata Parmohonan Harahap menambahkan.
Meskipun demikian, Polres Aceh Barat yakin kasus teror granat yang menimpa seorang legislator di daerah ini akan berhasil diungkap.
“Semoga kasus ini bisa secepatnya kami ungkap untuk menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat di Bumi Teuku Umar (Aceh Barat),” kata Kasat Reskrim Polres Aceh Barat AKP Parmohonan Harahap.