REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Dirut KAI) Didiek Hartantyo memuji koordinasi antara Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang menyediakan bantuan bus gratis untuk mengurangi kepadatan penumpang KRL di daerah tersebut.
Didiek menyampaikan hal itu ketika meninjau penumpukan calon penumpang KRL di Stasiun Bogor, Senin (15/6) pagi. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Anies dan Wali Kota Bima juga meninjau pemberangkatan bus bantuan di Jalan Mayor Oking, sebelah Stasiun Bogor.
Menurut Didiek, adanya koordinasi dan bantuan bus dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Pemerintah Kota Bogor di Stasiun Bogor, sehingga penumpang KRL menjadi lebih teratur dan dapat mengurangi kepadatan. "Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan ini," katanya.
Ada 50 unit bus bantuan yang disediakan, yakni 30 unit bus dari Pemprov DKI, 10 unit bus dari Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) dan 10 bus dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Bus bantuan dengan fasilitas AC, itu membawa penumpang KRL secara gratis dari Stasiun Bogor menuju ke Jakarta dengan tujuan lima stasiun, yaitu Stasiun Tebet, Manggarai, Sudirman, Juanda, dan Tanah Abang.
Gubernur Anies mengatakan, Pemprov DKI menyediakan bantuan 50 unit bus, meliputi 30 unit di Stasiun Bogor, lima unit bus di Stasiun Cilebut, lima unit bus di Stasiun Bojonggede, serta 10 unit bus di stasiun lainnya. Menurut Anies, bantuan bus gratis ini untuk membantu penumpang KRL agar tidak menumpuk dan berdesak-desakan antrian di stasiun pada saat jam berangkat kerja dan pada jam pulang kerja.
Bus bantuan yang disediakan, umumnya dengan kapasitas 34 tempat duduk dan sebagian 55 tempat duduk, yang diisi separuhnya. Berdasarkan jadwal yang diperoleh, bus akan berangkat dari Stasiun Bogor pada Senin pagi, serta dari stasiun-stasiun di Jakarta menuju Stasiun Bogor pada Jumat sore.