Sabtu 13 Jun 2020 00:18 WIB

Dokter Reisa: Tahan Diri, tak Perlu Jenguk Orang Sakit

Dokter Reisa juga mengingatkan agar tak pegang anak kecil yang bukan anaknya.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Reisa Broto Asmoro, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Foto: covid19.go.id
Reisa Broto Asmoro, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat agar menahan diri tak menjenguk orang yang sakit guna menghindari penularan covid. Sebab kata dia, terdapat kasus di mana bayi justru tertular covid dari para penjenguknya. 

“Menjaga jarak aman dan physical distancing, terutama kita tidak menjenguk orang yang sakit atau mengujungi orang-orang yang rentan. Itu sangat penting untuk diterapkan,” kata Reisa, Jumat (12/6).

Baca Juga

Ia juga mengingatkan agar masyarakat membiasakan diri agar tak memegang anak kecil, jika bukan oleh orang tuanya sendiri. "Kita sempat baca kan bahwa ada berita yang mengabarkan bahwa ada bayi yang positif covid 19 yang diduga tertular dari penjenguk, yang tentunya masuk kategori OTG,” tambahnya.

Ia mengingatkan, di masa pandemi ini masih banyak orang yang tertular virus tanpa menunjukan gejalanya. Selain itu, virus covid-19 pun juga mampu bertahan di beberapa permukaan benda selama beberapa waktu.

Karena itu, menjaga kontak fisik dengan orang lain merupakan hal terpenting untuk mencegah penularan. Reisa mengatakan menjaga jarak aman hingga dua meter bahkan mampu menurunkan risiko tertular covid-19 hingga lebih dari 50 persen.

“Jaga jarak dan jangan dulu bersentuhan fisik, seperti berjabat tangan, berpelukan, salam pipi, cium tangan, bahkan berbisik-bisik sekalipun. Saat ini sebaiknya itu semua dihindari,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement