REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan tracing atau pelacakan kasus Covid-19 dari klaster supplier ikan hingga ke pasar-pasar tradisional. Kasus awal dari klaster ini bermula dari supplier (pemasok) ikan yang ditemukan di Kabupaten Gunungkidul.
Sudah ada tiga pasar tradisional yang dilakukan tracing terhadap penyebaran Covid-19 dari klaster ini. Tiga pasar tradisional ini diantaranya Pasar Kranggan, Pasar Beringharjo dan Pasar Demangan.
Tracing dilakukan dengan rapid test secara acak, khusus terhadap pedagang ikan. Pihaknya masih kesulitan melakukan tracing di semua pasar dikarenakan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang tidak mencukupi.
"Untuk ke semua pasar belum, baru Kranggan, Beringharjo dan Demangan. Tenaga laboratoriumnya yang terbatas karena kita untuk pengambilan darah harus tenaga lab," kata Heroe, Kamis (11/6) malam.
Saat ini pihaknya juga masih melakukan rapid test di pusat perbelanjaan modern yaitu mall. Ada enam mall yang disasar mulai dari Gardena, Ramai Mall, Malioboro Mall, Lippo Mall, Jogjatronik dan Galeria Mall.
"Belum semua pasar ikan yang sudah dilakukan tracing, sebagian (tenaga laboratorium) masih di mall. Kita saat ini tracing yang pasar termasuk besok Sabtu rapid test untuk yang kedua kalinya bagi pedagang ikannya," ujar Heroe.
Sebelumnya, rapid test Covid-19 secara acak ini juga telah digelar di 10 pasar tradisional pada 3 hingga 5 Juni 2020 lalu. Setidaknya, ada 250 sampel pedagang yang diambil dari 10 pasar tersebut.
"Kemarin kita sampaikan tiga hasil tracing yang reaktif (dari rapid test), dua dari Kota Yogya hasil swabnya negatif. Sedangkan yang satu karena KTP domisili di Sleman, (swab) dilakukan oleh Sleman. Hari ini dikabarkan yang Sleman, swabnya positif," kata Heroe.