REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bantuan hidup berupa oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO), semacam alat cuci darah, untuk pertama kalinya berhasil membantu kesembuhan seorang pasien Covid-19 di Kolkata, India. Pasien perempuan berusia 24 tahun tersebut sembuh setelah mendapatkan bantuan ECMO selama 300 jam.
Pasien tersebut pertama kali dibawa ke rumah sakit AMRI pada 17 Mei lalu dengan keluhan demam dan kesulitan bernapas berat. Pasien tersebut tidak memiliki penyakit penyerta akan tetapi memiliki berat badan hampir 100 kilogram dan termasuk dalam kategori obesitas secara klinis.
Sesaat setelah tiba di rumah sakit, pasien tersebut langsung diberikan bantuan dengan ventilator. Akan tetapi, dalam waktu 24 jam pasien tersebut harus mendapatkan bantuan hidup ECMO karena kondisinya terus menurun.
Prosedur ECMO yang dijalani pasien Covid-19 ini seperti prosedur ECMO normal. Dengan bantuan mesin, darah pasien ditarik keluar untuk direoksigenasi dengan cara meningkatkan kadar oksigen di dalam darah pasien. Darah tersebut kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien dengan tujuan untuk memperbaiki saturasi.
"Dia menggunakan ECMO selama sekitar 300 jam, tetapi sekarang dia cukup sehat untuk kembali pulang," ungkap spesialis ECMO dari rumah sakit AMRI Dr Soham Majumdar, seperti dilansir Times Now News.
Ini bukan pertama kalinya pasien Covid-19 mendapatkan bantuan ECMO di India. Sebelumnya, AIIMS di New Delhi dan sebuah rumah sakit swasta di Chennai memiliki pasien Covid-19 yang juga mendapatkan bantuan hidup ECMO.
Akan tetapi, kedua pasien tersebut tidak berhasil selamat dalam hitungan hari setelah mendapatkan bantuan ECMO. Kesembuhan pasien di rumah sakit AMRI dengan bantuan ECMO memberikan harapan baru bahwa ECMO dapat menjadi tahap penting dalam manajemen klinis untuk perawatan Covid-19.
Konsultan senior di bidang perawatan kritis dan ilmu penyakit dalam di rumah sakit AMRI Dr Bhattacharya mengatakan penggunaan ventilator saja terkadang tak cukup untuk mengatasi gangguan pernapasan pada pasien Covid-19. Dalam kondisi seperti itu, terkadang dibutuhkan pula pemberian bantuan ECMO untuk membantu pasien-pasien Covid-19.
"Dalam kasus pasien berusia 24 tahun ini, dukungan ECMO benar-benar dibutuhkan dan itu membantu kami membawa dia kembali dari situasi yang hampir merenggut nyawa," jelas Bhattacharya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
