REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Kasus COVID-19 di Kalimantan Selatan mengalami penambahan kasus tertinggi mencapai 127 kasus sehingga kini totalnya menjadi 1.565 kasus. Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan, Pengendalian dan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kalimantan Selatan HM Muslim di Banjarbaru Rabu petang mengatakan penambahan kasus tertinggi berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang mencapai 29 kasus.
Sebelumnya, Kabupaten HSU dikenal sebagai satu-satunya kabupaten zona hijau wilayah Kalsel. Namun seiring pelaksanaan rapid test secara masif, kasus di daerah tersebut kini melonjak menjadi 55 kasus, jauh lebih tinggi dibanding lima kabupaten lain di Banua Enam.
Selain dari HSU, penambahan positif COVID-19 tersebut masing-masing dari Kabupaten Tanah Laut sebanyak 22 kasus, Kabupaten Kotabaru 18 kasus, Kabupaten Banjar delapan kasus.
Kemudian Kabupaten Barito Kuala 23 kasus, Hulu Sungai Selatan (HSS) 12 kasus, Kota Banjarbaru lima kasus dan Kota Banjarmasin 10 kasus.
Khusus Kota Banjarmasin, mengalami penurunan penambahan pasien COVID-19 cukup signifikan dibanding sebelumnya mencapai 36 kasus.
Sedangkan, pasien yang sembuh bertambah 12 orang yakni, dari Kabupaten Banjar satu orang, Kabupaten Tapin tiga orang, Kabupaten HSS satu orang, Kabupaten HSU satu orang, Kabupaten Tanah Bumbu lima orang, dan Kota Banjarbaru satu orang.
Kasus meninggal dunia bertambah empat orang, yang berasal dari dari Banjarmasin.
Sehingga dari total 1.565 kasus, sebanyak 1.325 orang dalam perawatan rumah sakit dan karantina mandiri, 131 orang sembuh dan 109 orang meninggal dunia.
Adapun sebaran kasus COVID-19 berdasarkan daerah, masing-masing adalah Banjarmasin sebanyak kasus 741 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 624 orang dalam perawatan, 29 orang sembuh dan 88 orang meninggal dunia.
Kabupaten Tanah Bumbu tetap 138 kasus, dengan rincian 117 orang dalam perawatan dan 18 orang sembuh dan tiga orang meninggal dunia. Kabupaten Tanah Laut 126 kasus, sebanyak 105 orang dalam perawatan, 19 orang sembuh dan dua orang meninggal dunia.
Kabupaten Kotabaru sebanyak 42 kasus, yakni 40 orang dalam perawatan dan dua orang sembuh. Sedangkan Kabupaten Banjar 147 kasus, dengan rincian 127 orang dalam perawatan, 12 orang sembuh dan delapan orang meninggal dunia.
Kabupaten Barito Kuala sebanyak 124 kasus, yakni 117 orang dalam perawatan, lima orang sembuh dan dua orang meninggal dunia. Sementara Kabupaten Tapin 54 kasus, sebanyak 47 orang dalam perawatan, sembuh enam orang dan satu orang meninggal dunia.
Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) 25 kasus, sebanyak 19 orang dalam perawatan, lima orang sembuh dan satu orang meninggal dunia. Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sebanyak 13 kasus, dari jumlah tersebut dalam perawatan 10 orang dan tiga orang sembuh.
Kabupaten Tabalong sembilan kasus, tiga orang dalam perawatan dan enam orang dinyatakan sembuh dan Kabupaten Balangan sebanyak tujuh kasus, empat dalam perawatan, sembuh dua orang dan satu orang meninggal dunia. Kota Banjarbaru 84 kasus, sebanyak 59 orang dalam perawatan dan 23 orang sembuh dan dua orang meninggal dunia.
Selanjutnya, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sebanyak 55 kasus, 53 orang dalam perawatan, satu orang sembuh dan satu orang meninggal dunia. Sedangkan Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 830 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 232 orang.