Kamis 11 Jun 2020 00:32 WIB

Gunung Kidul Simulasi Pembukaan Objek Wisata

Gunung Kidul simulasi pembukaan objek wisata dengan protokol kesehatan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pantai Indrayanti, Gunung Kidul, Yogyakarta. Gunung Kidul simulasi pembukaan objek wisata dengan protokol kesehatan. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Noveradika
Pantai Indrayanti, Gunung Kidul, Yogyakarta. Gunung Kidul simulasi pembukaan objek wisata dengan protokol kesehatan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakukan simulasi pembukaan objek pariwisata dengan menerapkan standar protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Simulasi akan dilakukan pada Jumat (12/6).

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono mengatakan simulasi tidak akan melibatkan pengunjung. Namun simulasi hanya melibatkan beberapa orang pengelola sampai penduduk di sekitar destinasi.

Baca Juga

Nantinya saat simulasi akan dibuat bagaimana destinasi wisata menyambut wisatawan seperti pengecekan di pintu masuk hingga parkiran. "Simulasi akan dievaluasi apakah layak untuk diuji coba," kata Harry, Rabu.

Ia berharap simulasi bisa menyiapkan pembukaan destinasi wisata menjelang new normal. Simulasi tahap pertama dilaksanakan pada usaha jasa pariwisata yakni Rumah makan Tan Tlogo dan Kalisuci.

Simulasi tahap kedua akan dilaksanakan pada Jumat (19/6) di Gunung Api Purba Nglanggeran, Pantai Baron, serta Pantai Kukup.

Harry mengatakan uji coba melibatkan wisatawan. Keterlibatan wisatawan tetap akan diawasi ketat dan dalam jumlah terbatas. "Simulasi ini akan dievaluasi untuk menyusun laporan apakah sudah layak untuk uji coba pembukaan lokasi pariwisata," katanya.

Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan pihaknya terus berupaya menyusun rencana pembukaan pariwisata. Namun semuanya perlu diukur dan dilihat apakah nanti penambahan kasus Covid-19 semakin banyak atau tidak. "Kami tidak tergesa-gesa untuk membuka destinasi wisata yang penting semuanya aman," kata Badingah.

Dia berharap semua bersabar dan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat keluar rumah dan menjaga kesehatan. "Mulai komunikasi dengan petugas keamanan," jelas Badingah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement