Rabu 10 Jun 2020 22:00 WIB

Wali Kota Denpasar Tinjau Pasar Jelang Penerapan New Normal

Pemkot Denpasar saat ini bersiap menerapkan adaptasi new normal.

Pecalang atau petugas keamanan desa adat Bali mengawasi lalu lalang warga saat Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kelurahan Sesetan, Denpasar, Bali, Senin (8/6/2020). Sebanyak 40 kelurahan/desa di Denpasar mengajukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) untuk tingkat kelurahan menyusul adanya peningkatan kasus penularan wabah COVID-19 melalui transmisi lokal di Denpasar
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Pecalang atau petugas keamanan desa adat Bali mengawasi lalu lalang warga saat Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kelurahan Sesetan, Denpasar, Bali, Senin (8/6/2020). Sebanyak 40 kelurahan/desa di Denpasar mengajukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) untuk tingkat kelurahan menyusul adanya peningkatan kasus penularan wabah COVID-19 melalui transmisi lokal di Denpasar

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Wali Kota Denpasari, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, meninjau operasional dengan adaptasi normal baru di Pasar Gunung Agung sebagai upaya tindak lanjut antisipasi pandemi Covid-19.

"Kami harapkan masyarakat selalu waspada terhadap Covid-19. Karena belum ditemukanya vaksin untuk Covid-19 ini," kata Wali Kota Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Rabu (10/6).

Ia mengatakan Pemkot Denpasar saat ini bersiap menerapkan adaptasi normal baru, utamanya di pasar rakyat sebagai sektor penggerak ekonomi kerakyatan. "Jadi dalam kondisi saat ini, kita bersama harus beradaptasi terhadap kebiasaan baru, yaitu dengan rutin menerapkan protokol kesehatan secara rutin dan berkelanjutan," ujarnya.

Wali Kota Rai Mantra mengatakan keberadaan pasar rakyat sebagai penggerak perekonomian harus terus berjalan. Namun demikian, operasionalnya juga harus aman dari penyebaran Covid-19.

Oleh karena itu, katanya, syarat mutlak beradaptasi dalam normal baru, yaitu penerapan protokol kesehetan lebih ketat dan disiplin. "Kuncinya adalah sterilisasi, cuci tangan, jaga jarak dan selalu gunakan masker. Tindakan ini harus dilaksanakan dengan disiplin dan bertanggung jawab," katanya.

Kepala Unit Pasar Gunung Agung Utara, Kadek Hendarto Sukrana, mengatakan prinsipnya Pasar Gunung Agung sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, mulai dari sterilisasi kendaraan, pengecekan suhu tubuh, zona wajib masker, menggunakan APD berupa pelindung wajah, cairan pembersih tangan, serta menjaga jarak. Sterilisasi kawasan secara rutin juga dilaksanakan.

"Pada intinya kami sudah menerapkan protokol kesehatan, namun kuncinya kembali pada komitmen pedagang dan pembeli untuk mematuhi dan menaati secara disiplin, sehingga operasional tetap berjalan dan keamanan dalam berniaga dapat diciptakan," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement