Rabu 10 Jun 2020 18:44 WIB

Pemerintah Waspadai Gelombang Kedua Infeksi Covid-19

Pemerintah mengantisipasi gelombang kedua infeksi Covid agar ekonomi bisa berjalan.

Petugas mengambil sampel lendir dengan teknik swab hidung dan tenggorokan kepada peserta tes PCR (Polymerase Chain Reaction) keliling di Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (29/5). (ilustrasi)
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Petugas mengambil sampel lendir dengan teknik swab hidung dan tenggorokan kepada peserta tes PCR (Polymerase Chain Reaction) keliling di Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (29/5). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Reza Yamora Siregar mengatakan, pemerintah sangat berhati-hati dalam membuka aktivitas perekonomian untuk mencegah terjadinya gelombang kedua wabah Covid-19  di Indonesia. Terdapat potensi yang besar terhadap munculnya gelombang kedua wabah Covid-19 di Indonesia.

“Ini kalau boleh kita share juga perspektif yang ada di kepala kita untuk kondisi saat ini gelombang kedua itu kemungkinan besar akan terjadi. Probability untuk kejadian itu cukup tinggi,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (10/6).

Baca Juga

Reza menuturkan suatu pandemi tidak hanya berlangsung dalam waktu beberapa bulan saja. Melainkan, bisa mencapai tahunan yang terdiri dari beberapa gelombang.

“Kalau kita belajar krisis pandemi yang sudah-sudah itu tidak setop sekian bulan misalnya Flu Spanyol pada 1918 itu 1920 baru selesai dengan dua sampai tiga gelombang,” jelasnya.

Oleh sebab itu, ia mengatakan pemerintah berhati-hati dalam melonggarkan aktivitas ekonomi melalui penerapan normal baru atau new normal setelah adanya PSBB selama hampir tiga bulan.

“Kita harus hati-hati karena dengan adanya kemungkinan gelombang kedua ini apakah kita main tutup buka seenaknya begitu. Itu tidak bisa,” tegasnya.

Ia menyebutkan langkah kehati-hatian pemerintah dilakukan salah satunya melalui penegasan penerapan protokol kesehatan di setiap aktivitas perekonomian selama masa pandemi ini belum berakhir.

“Antisipasi gelombang kedua itu jelas ada makanya persiapan yang paling penting dari kita itu protokol kesehatan. Setiap sektor usaha sebelum mereka dibuka harus menyiapkan protokolnya,” katanya.

Tak hanya itu, Reza mengatakan pemerintah juga meminta bantuan dari berbagai elemen dalam rangka mengawasi penerapan protokol kesehatan tersebut. Contohnya, TNI dan Polri yang turut mendisiplinkan masyarakat.

“Gelombang kedua itu pasti kejadian tapi apakah kita kemudian kembali menutup atau kita memperkuat protokolnya, fasilitas kesehatannya, dan memperbanyak testing-nya. Kita harus mengantisipasi itu supaya ekonomi bisa jalan terus,” tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement