Selasa 09 Jun 2020 20:40 WIB

Emil Tinjau Pelaksanaan Rapid Test di Pusat Perbelanjaan

Protokol kesehatan harus diterapkan dengan disiplin di semua fasilitas publik,

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika sedang mencoba lift di salah satu pusat perbelanjaan di Cimahi Jawa Barat
Foto: dok Humas Pemprov Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika sedang mencoba lift di salah satu pusat perbelanjaan di Cimahi Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG--Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid- 19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau penerapan protokol kesehatan dan pelaksanaan rapid test di Yogya Plaza, Kota Cimahi, Selasa (9/6). 

Emil menilai, protokol kesehatan sudah diterapkan dengan baik di pusat perbelanjaan tersebut. Karena tak ada kerumunan pengunjung, jaga jarak pun diterapkan saat pembayaran, dan lift pengunjung memakai tusuk dari bambu untuk menekan tombol. "Tadi saya cek protokol kesehatannya sudah baik, kalau ngantri sudah ada stiker pemberitahuan jaraknya, menekan lift juga pakai tusuk gigi lalu dibuang," ujar Ridwam Kamil yang akrab disapa Emil. 

Emil berharap, protokol kesehatan mesti diterapkan dengan disiplin di semua fasilitas publik, supaya penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di 30 kegiatan berjalan optimal. "Protokol-protokol inilah yang harus kami kawal, supaya AKB 30 atau Adaptasi Kebiasaan Baru di 30 kegiatan berlangsung lancar," kata Emil seraya mengatakan proses teknisnya ia serahkan ke wali kota/bupati yang memiliki diskresi mana yang diatur dan ditutup sesuai dengan kondisi wilayahnya.

Berdasarkan hasil kajian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, kata Emil, pusat-pusat perbelanjaan mesti diwaspadai, termasuk pasar tradisional. Sejauh ini, kata Emil, hasil pengetesan di Kota Cimahi belum ditemukan kasus positif terkonfirmasi dari hasil sampel yang diambil di pusat perbelanjaan modern. Tapi, hasil positif ditemukan di pasar-pasar tradisional.

"Laporan dari pak Wali kota Cimahi, kegiatan di lokasi perbelanjaan seperti Yogya ini cenderung aman, tidak banyak kasus positif, tapi berbeda dengan pasar tradisional. Itu kenapa kita fokus ke pasar tradisional," katanya. 

Selain itu, salah satu RT di Kota Cimahi sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) karena seorang warganya positif Covid-19. Sekitar 177 warga di RT tersebut dites swab dan menjalani isolasi mandiri. Mereka berpotensi terpapar virus SARS-CoV-2 karena pernah berkontak dengan pasien positif Covid-19.

"Di Cimahi juga ada satu RT jumlah warganya 177 sudah dites. Hasilnya, yang positif, hanya dua orang yaitu di kelurahan Karangmekar. Jadi, warga tidak usah khawatir, tapi sesuai prosedur lingkungannya harus dikarantina mikro," katanya.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement