Selasa 09 Jun 2020 18:35 WIB

Emil Optimistis Ekonomi Kreatif Jabar yang Pertama Bangkit

Ekonomi kreatif di Jabar didukung oleh Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) optimistis Jabar akan jadi provinsi pertama yang  ekonomi kreatifnya bangkit.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) optimistis Jabar akan jadi provinsi pertama yang ekonomi kreatifnya bangkit.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil resmi mengukuhkan pelaksana harian "Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar" secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (9/6). Ridwan Kamil yakin, Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar yang terdiri dari pelaku ekonomi kreatif dan para inovator ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Jabar.

Selain itu, tugas Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar adalah memberikan masukan agar keputusan di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar sesuai dengan arah perkembangan ekonomi kreatif dan dunia. "Saya optimistis Jabar akan menjadi provinsi pertama yang bangkit dari sisi ekonomi kreatif pascapandemi Covid-19 karena salah satunya (didukung) Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar yang hari ini (Selasa) dikukuhkan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Baca Juga

Dalam acara tersebut, Emil pun menyampaikan amanat yang harus dilakukan Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar dalam waktu dekat. Yakni, menyembuhkan industri ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19 serta melakukan adaptasi ulang pascapandemi Covid-19.

"Lakukan recovery selama (pandemi) Covid-19 ini, kemudian reconfigure atau konfigurasi ulang yaitu adaptasi pascacovid-19. Dengan begitu, akhirnya tumbuh cara-cara (ekonomi kreatif) baru di masa depan," katanya.

"Jadi di balik semua musibah tentu ada hikmah, di balik (terdampaknya) bisnis yang bertemu fisik lahir pula bisnis baru yang tidak perlu ada pertemuan atau e-commerce," katanya.

Selain itu, Emil berharap Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar mampu melahirkan gagasan jangka panjang disokong dengan sumber daya Jabar yang mumpuni. Emil pun berpesan, agar mereka turut merangkul seluruh lapisan ekonomi di Jabar, termasuk dengan digitalisasi di desa.

"Saya titip juga jangan lupa ekonomi inklusif harus jadi warna karena saat ini masih mencitrakan ekonomi kreatif hanya ada di domain manusia kota, sementara manusia desa hanya menjadi obyek bukan subyek," kata Emil.

Salah satu tugas komite, kata dia, adalah ekonomi inklusif oleh kreativitas, merevolusi digitalkan desa. Agar, menjadi pilihan bagi para lulusan perguruan tinggi agar tidak semua (bekerja) di kota, tapi ada pemikiran baru tinggal di desa tapi tetap terkoneksi ke dunia.

Emil pun menyarankan 27 kabupaten/kota di Jabar untuk ikut membentuk "Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi" untuk membuka peluang kolaborasi di Jabar. Hadirnya Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar juga diapresiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) dan akan dijadikan sebagai permodelan dalam kebangkitan ekonomi pascapandemi Covid-19.

"Komite ini diapresiasi oleh Menparekraf Wishnutama dan beliau akan menjadikan Jabar sebagai permodelan dalam bangkitnya (ekonomi kreatif) pascacovid-19 melalui kolaborasi dari seluruh pihak, termasuk pariwisata yang (di Jabar) bertahap akan beradaptasi saat AKB," papar Emil.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Dedi Taufik, Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar bertujuan meningkatkan kualitas dan kapasitas ekonomi kreatif di Jabar sehingga mampu bersaing di pasar nasional dan internasional melalui lembaga yang progresif, dinamis dan mampu memetakan ekosistem ekonomi kreatif di Jabar.

Selain itu, kata dia, untuk memberikan edukasi kepada para pelaku ekonomi kreatif atau UMKM dan masyarakat terkait dengan resolusi ekonomi kreatif pascacovid-19.

"Pada akhirnya diharapkan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah," katanya.

Sementara menurut Menparekraf RI Wishnutama, dirinya kerap berdiskusi dengan Emil soal peluang ekonomi kreatif untuk membangkitkan kembali perekonomian .

"Banyak tantangan tapi saya yakini ada kesempatan yang hadir, saya dengan Kang Emil sering berduskusi bagaimana sih mencari peluang ekonomi kreatif," kata Wishnutama.

Wishnutama mengatakan, Kemenparekraf RI pun terus menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar dalam mendukung peningkatan ekonomi kreatif.

"Kemenparekraf dan Pemprov Jabar dapat saling mendukung. Saya optimistis kita dapat melalui masa pandemi ini," kata Wishnutama.

Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar memiliki dasar hukum yakni Peraturan Daerah No. 17/2017 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Peraturan Gubernur Jabar No. 83/2019 tentang Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar serta Keputusan Gubernur Jabar No: 064/Kep.288-Disparbud/2020 tentang Bagian Struktur Organisasi dan Susunan Personalia Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement