REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan selama dua pekan ke depan akan memfokuskan rapid test ke 700 pasar yang ada di Jabar. Apalagi berdasarkan hasil kajian, pasar merupakan tempat yang paling rawan penularan covid-19.
"Tolong, ke wali kota dan bupati fokus ke pasar dalam dua minggu ini pastikan protokol kesehatan terjaga karena (kasus Covid-19) yang ditemukan itu justru di pasar-pasar tradisional. Itulah kenapa kita minggu ini fokus ke pasar tradisional untuk memastikan," ujar Ridwan Kamil saat mengunjungi Rapid Tes Mobile di Cimahi, Selasa (9/6).
Emil optimistis rapid test di pasar akan mampu mengendalikan penyebaran Covid-19. "Jadi tolong, pembeli dan pedagang yang ada di pasar, pakai masker dan cuci tangan," katanya.
Emil mengatakan telah ditemukan kasus positif Covid-19 di tiga pasar di Kota Bandung. Hal itu, bisa terjadi karena pedagang dan pembeli tak displin dan menyepelekan protokol kesehatan.
"Nanti kan kalau pasar ditutup yang rugi pedagangnya. Sekelilingnya tak ada transaksi ekonomi juga. Di Cimahi, pasar juga sempat tutup, Pasar Antri ditutup," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini sudah ada lima pasar di Jabar yang ditemukan kasus positif Covid-19 yakni 3 pasar di Kota Bandung, 1 pasar di Cimahi dan 1 pasar di Kabupaten Bogor.
"Saya targetkan, tes PCR per minggu 10 ribuan. Yang di targetkan di pasar arahannya standar, per hari seribu atau dua ribu orang jadi 10 ribu an. Mayoritas tes, dipasar dulu dua pekan ke depan," paparnya.
Sementara menurut Wakil Sekretaris Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat (Jabar) Berli Hamdani mengatakan sedang menyiapkan sweeping tes di 700 pasar. Saat ini, yang sudah dilakukan baru di 5 kabupaten kota yakni Kota Bandung, Bogor, Cimahi dan lain-lain.
"Hasilnya, sudah ada beberapa yang dilakukan tindak lanjut karena hasil reaktif. Salah satunya di pasar tumpah. Reaktif 2 tapi di swab hasilnya negatif. Selain pasar melakukan pemeriksaan pada pengunjung, mal, dan anak jalanan. Sampai hari ini belum ada yan reaktif rapid tesnya," paparnya.