Senin 08 Jun 2020 06:06 WIB

Prabowo Dinilai Lebih Tepat Jadi King Maker pada 2024

Kemampuan Prabowo dalam mendukung kader memang memiliki sejarah tersendiri.

Rep: Arif Satrio Nugroho, Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consultant Pangi Syarwi Chaniago menilai Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah tak relevan untuk maju sebagai capres pada tahun 2024. Prabowo dinilai lebih tepat bila menyiapkan tokoh sebagai capres.

"Kalau beliau menyiapkan kader, kehebatan beliau ini kan king maker," kata Pangi saat dihubungi Republika, Ahad (7/6).

Baca Juga

Kemampuan Prabowo dalam mendukung kader memang memiliki sejarah tersendiri. Pada Pilkada DKI Jakarta 2012 silam, Gerindra mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk berpasangan dengan kader PDIP Joko Widodo. Mereka memenangi pilkada tersebut.

Kemudian, Prabowo juga memilki peran dalam koalisi yang mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam kemenangan Pilkada DKI 2047. Pangi menilai, sudah bukan saatnya lagi Prabowo bertarung dalam kontestasi capres 2024. "Jadi, lebih baik dari sekarang beliau mempersiapkan siapa yang akan beliau usung," ujarnya.

Dengan mengambil peran tersebut, sosok yang didukungnya dapat memanfaatkan efek ekor jas dari Prabowo. Hal ini juga dapat dimanfaatkan Partai Gerindra untuk menaikkan elektabilitasnya.

"Pengaruh coat-tail effect maju sebagai capres ikut mendongkrak elektabilitas. Berbeda apabila Prabowo tidak maju bertarung dalam kontestasi elektoral," ujar Pangi.

photo
Executive Director of Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. - (Dok. Pribadi)

Ia juga menilai terpilih kembalinya Prabowo sebagai ketua umum Gerindra bukan berarti akan memastikan kemenangan Prabowo sebagai capres. Ia mengatakan, hal tersebut wajar dalam kondisi parpol di Indonesia yang masih bersifat sentralistik.

Untuk mendongkrak Gerindra, analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah itu justru menilai Prabowo harus bisa menyiapkan kader baru. Kader tersebut tentunya harus memiliki narasi baru yang segar.

"Jadi, ke depan beliau (Prabowo) harus memunculkan sosok tokoh yang punya kebaruan pikiran, narasi, dan terobosan, dan tokoh-tokoh muda. Seusia beliau itu tidak ada lagi yang bertarung. Terlalu memaksakan diri," kata Pangi menambahkan.

Setelah ditunjuk sebagai ketua umum Partai Gerindra pada rapat pimpinan nasional (rapimnas), Jumat (5/6) lalu, Prabowo juga diisukan kembali melaju dalam kontestasi capres 2024. Namun, juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan Prabowo disebut tak pernah bicara soal capres 2024.

"Beliau tidak pernah bicara masalah capres 2024," ujarnya saat dikonfirmasi Republika, Ahad (7/6).

Dahnil mengatakan, Prabowo yang menjabat sebagai menteri pertahanan saat ini masih fokus dalam mengerjakan tugasnya di Kementerian Pertahanan. Hal itu agar tugas yang diemban Prabowo terlaksana dengan maksimal.

"Beliau hanya fokus memastikan tugas-tugas beliau di Kementerian Pertahanan yang diamanahkan presiden bisa berjalan dengan baik, itu saja," kata Dahnil.

Dahnil juga mengatakan, selama menjabat sebagai menhan, Prabowo tak pernah berbicara soal kontestasi Pilpres 2024. Prabowo disebut sama sekali tak bicara soal peluang dirinya maju maupun calon-calon potensial lainnya.

"Tidak dan belum pernah," ujar Dahnil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement