REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Permintaan burung berkicau di Kota Palembang, Sumatra Selatan, meningkat selama kondisi pandemi Covid-19. Peningkatan terjadi dalam tiga bulan terakhir.
Ragil Septian, salah seorang pemilik penangkaran burung di kawasan Sekip Palembang, mengatakan banyak pehobi burung yang menambah koleksi peliharan burung belakangan ini. Burung berkicau yang paling banyak dicari seperti jenis kacer, love bird, kenari, cucak rowo, ciblek, dan murai batu.
"Sejak adanya kebijakan bekerja dari rumah dampak Covid-19 akhir-akhir ini semakin banyak warga yang memelihara burung berkicau baik untuk dinikmati sendiri maupun dipersiapkan untuk mengikuti kompetisi burung berkicau," ujarnya, Ahad (7/6).
Memelihara burung berkicau dianggap memberikan kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya terutama ketika memenangkan kompetisi. Selain sebagai hiburan di rumah, memelihara burung berkicau juga bisa dijadikan ladang bisnis yang cukup menjanjikan keuntungan yang besar.
Ragil mengatakan, burung berkicau jika dipelihara dengan baik dan berhasil melatihnya mengeluarkan suara yang merdu, bisa bernilai tinggi. Harganya dapat setara dengan kendaraan bermotor roda dua, bahkan tidak sedikit yang berani memberikan mobil kepada pemilik burung berkicau terbaik.
Menurut dia, burung berkicau yang dijualnya dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah, sebagian besar merupakan hasil beternak sendiri. Indukannya dibeli dari sejumlah daerah di Sumsel dan provinsi tetangga bahkan ada yang dibeli dari Pulau Jawa.
Menurut Ragil, usaha penjualan burung berkicau memiliki prospek yang cukup cerah. Ia mengaku tidak sungkan berbagi ilmu dan pengalaman merintis penangkaran burung bagi masyarakat yang tertarik menekuni usaha tersebut dan belajar beternak burung.