REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah meminta hasil swab untuk uji spesimen terkait COVID-19 agar lebih cepat diperoleh atau tidak lebih dari sehari.
Pernyataan ini disampaikan sebagai jawaban dari dilema masyarakat terhadap penentuan status pasien ODP, PDP dan OTG. Sehingga Nurdin Abdullah meminta Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Makassar mempercepat pemeriksaan tes swab.
"Maka saya minta kemarin itu kepada rumah sakit, mereka masuk langsung swab. Kita juga minta lab prioritaskan semua yang terbaring di rumah sakit," katanya di Makassar, Jumat (5/6).
Hal tersebut berdasarkan pula pada kasus penentuan status ODP dan PDP yang dinyatakan meninggal dunia. "Jadi ada jalur khusus yang sudah terbaring supaya pagi dilakukan swab, sore hari sudah ada hasil. Ini jangan dicampur OTG dan lain sebagainya, jangan," kata dia.
Kejadian ini cukup menjadi pelajaran berharga bagi gugus tugas penanganan COVID-19 di Sulsel. Sebab, ada di antara ODP dan PDP yang meninggal dunia sementara masih dalam proses perawatan di rumah sakit tanpa hasil tes swab.
Ia menyatakan hal itu memang suatu dilema bagi gugus tugas. Sebab saat ODP dan PDP masuk rumah sakit langsung disuruh tanda tangan siap untuk mengikuti protokol COVID-19."Dilema bagi kita, sudah dikebumikan baru hasilnya keluar. Hal-hal seperti ini kan pasti kita menghadapi tuntutan masyarakat. Makanya kita berharap mulai hari ini tidak ada lagi seperti itu, supaya masyarakat juga ada kepastian," ujarnya.
Nurdin Abdullah mengaku sudah pernah berkali-kali mengingatkan pihak rumah sakit agar melakukan tes swab langsung setiap pasien PDP dan ODP."Saya sudah berkali-kali ingatkan rumah sakit langsung swab, jangan cuman tanda tangan udah aman, bukan. Mereka tandatangan langsung swab dan jalurnya juga kaya di Wahidin, masuk pagi sore hasilnya udah keluar.
"Tidak harus tunggu berhari-hari, karena menjadi dilema bagi kita di gugus tugas. Sehingga posisi PDP tidak menggunakan protokol COVID-19 kemidian keluar hasilnya positif, nah kan ini jadi repot lagi. Tapi mudah-mudahan tidak akan terjadi," katanya.