REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terus berupaya melakukan berbagai kesiapan menuju fase kenormalan baru (new normal). Saat ini, wilayah Kota Tasikmalaya tengah memberlakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB) agar warga bisa beradaptasi menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 belum teratasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, untuk memasuki fase new normal diperlukan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya, jumlah sampel yang diperiksa mesti sesuai batas yang telah ditentukan.
Menurut dia, dari setiap satu orang yang terkonfirmasi positid Covid-19 melalui tes swab harus dilakukan penelusuran (tracing) berupa tes swab kepada 20 orang lainnya. Ia menyebut, terdapat 23 orang positif di Kota Tasikmalaya yang terkonfirmasi melalui tes swab. Artinya, tracing yang harus dilakukan minimal melakukan tes swab kepada 460 orang lainnya. "Pemeriksaan untuk sampel swab kita saat ini baru ke 130 orang," kata dia, Jumat (5/6).
Untuk mengejar kekurangan sampel itu, Uus mengatakan, pihaknya akan terus melakukan tes swab di sejumlah tempat yang memiliki risiko penularan. Tes swab massal juga telah dilakukan bekerja sama dengan Pemprov Jabar untuk 100 orang. Lalu, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya juga akan menjadwalkan tes swab massal di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional pada pekan depan. Ditargetkan, dari dua tempat itu didapatkan 170 sampel.
"Mudah-mudahan dalam dua minggu ke depan kita bisa sampai 460 sampel. Sehingga bisa memenuhi perhitungan menuju new normal," kata dia.
Kendati prioritas saat ini adalah melakukan penelusuran melalui tes swab, Uus mengatakan, pihaknya juga tetap akan melakukan uji cepat (rapid test) Covid-19 sebagai langkah cepat. Sebab, menurut dia, rapid test ini merupakan salah satu variabel yang diperhitungkan untuk melakukan langkah yang akan diambil selanjutnya.
Ihwal ketersediaan daya tampung layanan kesehatan, ia menambahkan, pihaknya juga terus menambah jumlah tempat tidur untuk pasien. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gelombang kedua Covid-19.
Ia menjelaskan, saat ini masih ada kekurangan 200 hingga 250 unit tempat tidur di Kota Tasikmalaya untuk memenuhi syarat memasuki fase new normal. "Untuk mencukupi daya tampung, RSUD sudah akan menambah ruang isolasi. Lalu kita akan kerja sama dengan seluruh rumah sakit di Kota Tasikmalaya agar bisa juga memenuhi kebutuhan itu," kata dia.
Uus mengatakan, saat ini Pemkot Tasikmalaya juga sedang dalam proses membangun rumah sakit baru. Ruangan-ruangan di rumah sakit itu, kata dia, meski belum sepenuhnya selesai, bisa diusahakan untuk menampung pasien jika terjadi ledakan kasus.
"Mudah-mudahan bisa sesuai untuk menuju new normal. Saat ini kita masih transisi menuju new normal atau disebut AKB," kata dia.