Jumat 05 Jun 2020 19:13 WIB

93 Persen Pasien Covid-19 yang Dirawati di RS Siloam Sembuh

Sebanyak 1.900-an pasien dirawat di RS Siloam.

Petugas medis Rumah Sakit BIMC Siloam, Nusa Dua, mengambil sampel darah pengguna kendaraan saat tes cepat atau
Foto: ANTARA/FIKRI YUSUF
Petugas medis Rumah Sakit BIMC Siloam, Nusa Dua, mengambil sampel darah pengguna kendaraan saat tes cepat atau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sembilan tiga puluh persen dari 1.900-an pasien Covid-19 yang dirawat di jaringan rumah sakit dan layanan kesehatan terkemuka Siloam Hospitals (RS Siloam) di bawah PT Siloam International Hospitals Tbk, hingga Kamis (4/6) dinyatakan sembuh. Deputy President Director Siloam Hospitals Group, Caroline Riady menyampaikan, Siloam Hospitals menyiapkan dokter dan tenaga medis terbaik untuk memberi pelayanan bagi pasien Covid-19 di berbagai jaringan rumah sakit yang dimiliki perusahaan.

Caroline menjelaskan, Siloam juga turut mendukung penanganan pasien Covid-19 dengan memberikan bantuan sekitar 4.400 swab, VTM, alat uji, serta PCR primers dan reagen kepada 32 Rumah Sakit Umum (RSU) DKI Jakarta agar dapat dilakukan tes deteksi dini COVID-19 lebih banyak kepada masyarakat.

CH Sugiyarti (64), salah satu pasien Covid-19 di RS Siloam, mengakui sempat mengalami masa berat perawatan di ICU dan membutuhkan ventilator. Ia bersyukur atas penanganan cepat dan tepat dari tim medis Siloam Hospital yang telah membantunya melewati masa-masa perawatan. Ia berkata, dukungan peralatan, ketepatan dalam memberi obat, juga kontrol rutin yang dilakukan oleh para dokter membuat penanganan Covid-19 berjalan dengan maksimal.

Ruretno Sari (71) pasien positif Covid-19 yang dirawat di RS Siloam Bekasi selama lima hari dan sembuh, menilai pelayanan rumah sakit sangat baik. Ruretno bersyukur dan berterima kasih atas perawatan yang diberikan dokter dan para perawat di RS Siloam.

Perawatan dan dukungan yang diberikan para dokter dan perawat dirasa tepat dengan dirinya mengalami perbaikan kondisi dari hari ke hari dan memberi motivasi untuk akhirnya sembuh. “Perawatan yang diberikan dokter dan para perawat sangat baik, hingga akhirnya saya sembuh,” ujarnya. 

Caroline menambahkan, hingga kini, Siloam telah melakukan pengetesan setidaknya 100 ribu spesimen untuk tes virus corona. Tes yang dilakukan meliputi metode Polymerase chain reaction (PCR) dan juga rapid test.

Laboratorium tes Covid-19 Siloam, kata Caroline, memiliki Standar Operating Procedur (SOP) standar tinggi dan mampu memproses tes secara cepat dan akurat. Keberadaan laboratorium Siloam turut membantu pemerintah mempercepat pengetesan sehingga akan mengurangi penumpukan spesimen terutama di daerah episentrum Covid-19. Apalagi pemerintah menargetkan lebih dari 10.000 spesimen bisa dites setiap harinya.

Masyarakat dapat melakukan tes swab corona di semua RS Siloam, khususnya di RS Siloam Lippo Village di mana pusat lab berada. Ada tiga paket pelayanan tes yakni 7 hari, 72 jam, dan 24 jam.

Langsung datang, daftar sederhana dan di swab secara pribadi di RS Siloam. Proses swab hanya akan memakan waktu 3 menit. Layanan ini disiapkan bagi individu maupun perusahaan yang ingin melakukan tes untuk staf.  Selain PCR Nasal Swab Testing, Siloam juga menyediakan Rapid Test kits berdasarkan test anti-body di 39 RS Siloam. 

Saat ini, Siloam juga mengoperasikan tiga RS Rujukan Khusus Covid-19 yaitu RS Siloam Kelapa Dua di bagian timur Lippo Village, RS Siloam Mampang dan RS Siloam Paal Dua. Ketiganya memiliki kapasitas ratusan tempat tidur khusus untuk menangani pasien positif Covid-19 dan PDP.

Siloam, kata Caroline, memastikan telah menerapkan protokol penanganan pasien dan tenaga medis sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Bahkan, Siloam memberikan tunjangan tambahan untuk para petugas kesehatan karena mempertaruhkan keamanan diri di garis terdepan untuk menangani wabah corona."

Petugas medis juga dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) untuk memastikan kesehatan diri dan pasien. Juga, secara rutin melakukan pemeriksaan swab untuk mendeteksi kesehatan tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien terduga Covid-19.  "Sejalan dengan anjuran WHO, Siloam Grup memberi pelatihan tambahan kepada tenaga medis untuk benar-benar mengenali penyakit pernapasan."

Karena berdasar temuan WHO, banyak petugas medis terpapar Covid-19 dari ruang perawatan yang tidak menangani penyakit menular atau ruang perawatan pasien lanjut usia. Siloam juga menerapkan anjuran tersebut dengan terus memberikan edukasi kepada petugas kesehatan tentang coronavirus, bagaimana penularannya, dan bagaimana cara terbaik untuk melindungi diri.

"Siloam tidak kompromi dalam memberikan perlindungan terhadap tenaga medis di RS kami yang turut membantu penanganan Covid-19 di Indonesia. Semua dilakukan agar penanganan Covid-19 dilakukan sesuai prosedur dan aman bagi masyarakat,” tegas Caroline.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement