REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Jumlah kasus baru positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali meningkat drastis. Terjadi penambahan sebanyak 52 orang sehingga totalnya menjadi 757 orang sejak pertama kasus tersebut ditemukan di provinsi itu.
"Dari 562 sampel yang diperiksa di Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratroium PCR RS Unram, dan Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark, hasilnya sebanyak 498 sampel negatif, 12 sampel positif ulangan, dan 52 sampel kasus baru positif Covid-19," kata Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas Covid-19 NTB, HL Gita Ariadi di Mataram, Jumat (5/6).
Sekda NTB ini menyebutkan, jumlah kasus terbanyak terjadi di Kota Mataram dengan 25 orang. Disusul Kabupaten Lombok Tengah 13 orang, Lombok Barat sembilan orang, Lombok Utara tiga orang, dan Lombok Timur serta Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masing-masing satu orang.
"Hari ini terdapat juga penambahan 24 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif. Masing-masing Kota Mataram 10 orang dan Kabupaten Dompu delapan orang, dan Lombok Tengah enam orang," ujarnya.
Selain itu, kata Gita, pada hari ini juga terdapat penambahan tiga kasus kematian baru di NTB, yakni pasien nomor 587 inisial B, laki-laki berusia 47 tahun, penduduk Desa Kedaro, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.
Selanjutnya, pasien nomor 589 inisial T, laki-laki berusia 65 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram, dan pasien nomor 754 inisial A, perempuan berusia 43 tahun, penduduk Kelurahan Getap Timur, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
"Dengan adanya tambahan 52 kasus baru terkonfirmasi positif, 24 tambahan sembuh baru, dan tiga kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sebanyak 757 orang, dengan perincian 323 orang sudah sembuh, 21 meninggal dunia, serta 413 orang masih positif dan dalam keadaan baik," terang Gita.
Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif. Dengan semakin banyaknya kasus Covid-19 pada kelompok usia bayi dan balita maka masyarakat diharapkan untuk lebih waspada terhadap penularan penyakit tersebut karena kelompok usia ini rentan terhadap penularan penyakit.
"Untuk itu orang tua harus lebih perhatian terhadap kesehatan. Bayi dan balitanya serta tidak membawa mereka keluar rumah tanpa pengawasan dan berkumpul di tempat-tempat keramaian," katanya.
Lebih lanjut Sekda menyatakan kasus kematian karena Covid-19 di NTB ini sebagian besar disertai dengan penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, atau penyakit paru kronis. "Karena itu, diharapkan kepada masyarakat yang memiliki penyakit tidak menular seperti itu untuk lebih menjaga kesehatan, segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat, dan berupaya mencegah terinfeksi Covid-19 dengan cara tidak keluar rumah, memakai masker bila harus keluar rumah, menjaga jarak fisik aman, sering cuci tangan, dan tidak merokok," katanya.