REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapat bantuan berupa alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dari BIN. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun meminta jajarannya untuk membuat laboratorium agar bisa melakukan tes swab Covid-19. Laboratorium disiapkan dengan meminjam ruangan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya.
“Kita pinjam ruangan dulu. Alhamdulillah laboratorium sudah bisa kita gunakan. Sambil menunggu Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) kita jadi,” kata Risma di Surabaya, Kamis (4/6).
Risma mengatakan, laboratorium tersebut memang harus secepat mungkin dioperasikan. Apalagi alat-alat bantuan dari BIN sudah siap dioperasikan. Laboratorium tersebut dirasanya penting untuk mempercepat pemeriksaan sampel Covid-19. “Saya memang ingin secepatnya dioperasikan, supaya kehidupan warga kembali normal,” ujar Risma.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan, pihaknya sudah bertemu dan berkoordinasi dengan Kepala BBTKLPP Rosidi Roslan. Dia pun menyanggupi untuk membantu Pemkot Surabaya.
“Saya sudah ketemu dengan Kepala BBPTLPP. Beliau mengatakan bahwa sehari bisa seribu sampel. Namun, karena ini masih baru, tidak bisa langsung segitu. Pelan-pelanlah ya sambil proses untuk mencapai itu,” kata Fikser.
Sebelum laboratorium PCR ini digunakan, Fikser memastikan sudah terlebih dahulu melakukan uji validasi selama dua hari. Tujuannya untuk memastikan hasil dari pemeriksaan ini benar-benar valid. “Jadi, prosesnya memang harus melewati uji validasi, supaya benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Kepala Diskominfo Kota Surabaya ini juga menjelaskan mekanisme dan hasil pemeriksaan di lab PCR yang baru dioperasikan itu tidak jauh berbeda dengan bantuan mobil lab yang lima hari terakhir dioperasikan di Jatim. Dimana untuk hasil esktraksi membutuhkan waktu selama 45 menit dan hasil pemeriksaan PCR-nya membutuhkan waktu 2-4 jam setiap sampelnya.
“Baru setelah itu hasil keluar. Apakah pasien itu negatif atau positif,” kata dia.
Demi membantu kinerja di BBTKLPP, Fikser memastikan sudah mengirimkan lima petugas Pemkot Surabaya ke lab tersebut. Sehingga dia berharap proses pemeriksaan sampel di lab tersebut bisa semakin cepat. “Bapak Kepala BBTKLPP juga bilang akan full membantu Kota Surabaya,” kata dia.