Rabu 03 Jun 2020 02:05 WIB

Puluhan Hotel dan Restoran di Yogya Uji Coba New Normal

Puluhan hotel dan restoran di Yogya dibuka pada Juni untuk uji coba new normal.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Nur Aini
Imbas Pandemi Corona Perhotelan. Hotel di Kawasan Malioboro, Yogyakarta, Senin (6/4)
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Imbas Pandemi Corona Perhotelan. Hotel di Kawasan Malioboro, Yogyakarta, Senin (6/4)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo mengatakan, ada 47 hotel dan restoran dari total 469 hotel dan restoran di DIY yang beroperasi pada Juni 2020. Puluhan hotel dan restoran tersebut beroperasi sebagai uji coba sebelum kebijakan normal baru atau new normal diterapkan di DIY pada Juli 2020 mendatang.

"Jadi masih banyak (yang belum beroperasi), kita sepakat Juni yang buka ini adalah masa latihan atau trial untuk teman-teman hotel dan restoran," kata Deddy di Yogyakarta, Selasa (2/6).

Baca Juga

Hotel dan restoran yang beroperasi baik pada Juni maupun saat normal baru nanti diharuskan untuk mempersiapkan segala standar operasional prosedur (SOP). Baik itu infrastruktur, protokol kesehatan yang ketat maupun sumber daya manusia (SDM) yang disiplin menjalankan protokol tersebut.

"Kalau belum siap kita larang untuk buka karena infrastruktur ini juga membutuhkan biaya dan SDM ini juga membutuhkan edukasi. Edukasi tidak hanya sekadar lapisan atas protokol kesehatan yang diketahui, tapi yang paling penting juga PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)," ujarnya.

Ia menyebut, tidah hanya SDM, tamu maupun pengunjung juga harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hal itu dilakukan agar tidak timbul penyebaran Covid-19 baru dari hotel dan restoran jika beroperasi nantinya.

Sebab, saat ini penyebaran Covid-19 masih terjadi di DIY. Walaupun beberapa hari ini sudah menunjukkan tren penularan yang landai.

"Jangan sampai timbul klaster baru dari hotel dan restoran, kita berharap pandemi ini tetap stabil di DIY dan mungkin bisa berlalu. Juli Insya Allah bisa diterapkan new normal, tapi perlu kewaspadaan, kehati-hatian, dan disiplin ketat dalam melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement