REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT PLN (Persero) menyatakan permainan layang-layang berdampak serius terhadap distribusi listrik ke rumah warga. Sebab, sedikitnya 114 lokasi di Kota Pekanbaru, Riau, kerap mengalami pemadaman listrik.
“Terdapat 114 lokasi di Kota Pekanbaru yang sering padam listrik disebabkan oleh layang-layang,” kata Manager Bagian Jaringan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pekanbaru, Said Murtazak dalam siaran pers di Pekanbaru, Selasa (2/6).
Said menjelaskan untuk menekan angka gangguan listrik akibat layangan, PLN telah berkoordinasi dengan aparat terkait. PLN juga melakukan sosialisasi di beberapa lokasi kantor lurah dan permukiman warga yang banyak pemain layang-layang.
“Khusus untuk patroli layang-layang kami lakukan rutin setiap sore hari, menyasar titik-titik lokasi para pemain layangan, hingga malam hari juga masih kami dapati masyarakat yang bermain layang-layang yang mana layang-layang yg ditemui menggunakan lampu dari baterai. Perlu Dukungan dan kerja sama aparat serta tokoh masyarakat untuk peduli dan ambil bagian dalam menertibkan pemain layang-layang agar keberadaannya tidak mengganggu kepada kita semua khususnya Jaringan Listrik PLN,” katanya.
Namun, menurut Said, yang terpenting adalah kepedulian masyarakat khususnya penggemar layang-layang untuk tidak bermain dekat jaringan PLN. Apalagi, sampai menyentuh jaringan listrik.
Sebab, hal ini juga membahayakan jiwa mereka yang bermain bisa saja terkena aliran listrik melalui benang layang-layang yang dimainkan. Ketegasan instansi dan aparat terkait dalam menerapkan larangan bermain layangan di lokasi berbahaya sangat diperlukan.
Ia menjelaskan upaya pemeliharaan dan perbaikan jaringan listrik kerap dilakukan secara berkala untuk memastikan pasokan listrik ke rumah-rumah pelanggan aman. “Mulai dari pemangkasan pohon milik warga, perbaikan konstruksi jaringan listrik, hingga upaya perbaikan dan pemeliharaan instalasi jaringan listrik seperti trafo dan gardu distribusi. Sebelum melakukan pemangkasan, kami akan melakukan pendekatan kepada warga minimal 1 minggu sebelumnya,” tuturnya.
Pemeliharaan jaringan tidak hanya dilakukan pada hari kerja saja, namun juga pada hari-hari libur. Ini terutama jika terjadi gangguan seperti pohon tumbang yang menimpa jaringan, kabel yang putus, dan lain-lain yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik ke rumah pelanggan.
“Untuk pelayanan terbaik, kami siap melayani 24 jam dan Pelanggan bisa menghubungi Contact Center PLN 123 untuk melaporkan gangguan dan menginformasikan hal-hal yang mebahayakan masyarakat dan jaringan listrik PLN, Jika terjadi gangguan temporer tetap kami lakukan inspeksi untuk mengetahui penyebab gangguan,” katanya.
Dalam mendistribusikan aliran listrik kota Pekanbaru, PLN memiliki panjang jaringan tegangan menengah (JTM) 1.885 km, jaringan tegangan rendah (JTR) 8.924 km dan gardu distribusi sebanyak 3.244 unit dengan total kapasitasnya 554.650 kVA. Hal ini diperuntukkan untuk melayani 458.997 pelanggan di Kota Pekanbaru PLN menghimbau serta mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga asset yang tersebar ini agar masyarakat khususnya pelanggan PLN dapat menikmati listrik dengan Nyaman dan Andal.