Selasa 02 Jun 2020 12:30 WIB

Satu Keluarga Positif Covid-19 Tolak Bantuan Pemkot Surabaya

Mereka tolak bantuan Pemkot Surabaya agar bantuan bisa digunakan untuk keluarga lain.

Pasien positif Corona.
Foto: Abdan Syakura/Republika
Pasien positif Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Satu keluarga warga Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur, yang terdiri atas suami, istri, serta tiga dari empat anaknya yang terpapar positif Covid-19 menolak bantuan berupa makanan dari pemerintah kota setempat. "Saya dicurhati istri dari keluarga muda itu. Kebetulan saya kenal. Mereka memutuskan menolak bantuan dari pemkot supaya bisa digunakan untuk keluarga lain yang membutuhkan," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti saat diceritakan oleh istri dari keluarga muda itu, yakni Lina Riskiyanti Kisworo, Selasa (2/6)

Menurut Reni, pada awalnya suami istri di keluarga muda tersebut dinyatakan reaktif berdasarkan tes cepat (rapid test) dari puskesmas setepat. Petugas puskesmas mengusulkan mereka berlima untuk ikut tes swab lewat jalur Dinkes Surabaya. Namun, belum bisa dipastikan kapan jadwalnya.

Untuk memastikan keluarga muda itu positif atau negatif, menurut Reni, akhirnya suami memutuskan semua anggota keluarga melakukan swab mandiri di Rumah Sakit Premier Surabaya. Hasilnya, suami istri beserta tiga dari empat anaknya dinyatakan positif.

Tiga anak yang dinyatakan positif meliputi anak kelas 5 (11 tahun), anak kelas 2 (8 tahun), dan anak berusia 5 tahun. Sementara itu, anak bungsu perempuan berumur 3 tahun dinyatakan negatif. "Ayahnya kemudian menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit Surabaya, sedangkan ibu dan anak-anaknya isolasi mandiri di rumah," ujarnya.

Selain itu, menurut Reni, keluarga tersebut menolak bantuan dari Pemkot Surabaya berupa makanan setiap hari selama isolasi mandiri di rumahnya supaya bantuan itu bisa digunakan untuk keluarga lain yang membutuhkan.  Selama isolasi mandiri di rumah, keluarga tersebut disiplin mematuhi protokol kesehatan hingga hasil swab yang kedua dari lima anggota keluarga dinyatakan negatif.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita sebelumnya mengatakan, pihaknya memberikan perhatian khusus pada anak-anak yang terpapar Covid-19. Febria menjelaskan, anak yang terpapar Covid-19 akan mendapatkan perawatan di rumah sakit. Mereka akan diarahkan ke ruang anak dan mendapat penanganan khusus dari dokter spesialis anak.

Menurut dia, sebagian anak-anak tersebut tertular karena orang tuanya maupun anggota keluarga lainnya. "Mereka bisa tertular dari orang tua ataupun keluarganya," katanya.

Ia menyebut, ada sekitar 127 anak di ibu kota Provinsi Jawa Timur terpapar virus corona jenis baru atau Covid-19. Dari angka tersebut, 36 anak di antaranya berusia 0-4 tahun. Lalu, 91 kasus lainnya adalah anak dengan usia 5-14 tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement