Senin 01 Jun 2020 13:59 WIB

Nama Komandan Kodim Bintan Dicatut untuk Meminta Uang

Orang yang tidak dikenal itu menghubungi lebih 10 anggota Kodim 0315/Bintan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pencatutan nama Dandim 0315/Bintan Kolonel Inf I Gusti Ketut Artasuyasa.
Foto: Pendim Bintan
Pencatutan nama Dandim 0315/Bintan Kolonel Inf I Gusti Ketut Artasuyasa.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Nama Komandan Distrik Militer (Dandim) 0315/Bintan Kolonel Inf I Gusti Ketut Artasuyasa dicatut oleh seseorang yang diduga tinggal di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. "Sejak beberapa hari lalu ada orang mengaku sebagai saya, kemudian meminta uang kepada anggota saya, dan bekas anggota saya," kata Ketut, di Tanjungpinang, Senin (1/6).

Orang yang tidak dikenal itu menghubungi lebih dari 10 anggota Kodim 0315/Bintan, dan sejumlah anggota TNI AD di wilayah Sumatra Utara, yang pernah menjadi anggota Ketut. Komunikasi antara penipu itu dan anggota TNI AD dilakukan melalui WhatsApp. Pelaku menggunakan nomor WhatsApp 08522347465. Nomor tersebut tidak dapat dihubungi, kecuali melalui WhatsApp.

Namun, belum ada yang mengirimkan uang, meski penipu itu telah mengirimkan nomor rekening bank (BNI) atas nama Satrio. "Anggota saya dan bekas anggota saya menghubungi saya ketika menerima WA permintaan uang tersebut sehingga mereka mengetahui bahwa itu penipuan," ujar Ketut.

Ketut juga sudah melacak keberadaan pelaku melalui tim siber kepolisian dan Mabes TNI. Jawabannya sama, pelaku berada di Kudus. Selain itu, tim intelijen Kodim 0315/Bintan juga sudah membuat laporan polisi terkait permasalahan itu. "Saya berharap tidak ada korban. Sampai sekarang saya belum mendengar ada korban," ujarnya berharap.

Ketut juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya, dan mengikuti keinginan pelaku penipuan yang mengatasnamakan dirinya. "Silakan konfirmasi kepada saya. Jangan berikan apa yang diminta oleh penipu itu," ucap Ketut menegaskan.

Dia mengatakan, beberapa bulan lalu juga terjadi hal yang serupa. Ada orang yang mengaku sebagai dirinya, kemudian meminta uang kepada sejumlah pejabat daerah. "Beruntung para pejabat itu mengkonfirmasi permasalahan itu kepada saya," kata Ketut.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement