Ahad 31 May 2020 12:42 WIB

Wakil Wali Kota Surabaya: Kita Bisa Beli Mobil PCR Sendiri

Whisnu menilai tak perlu ada lagi perdebatan soal mobil PCR pinjaman BNPB.

Warga mengikuti test swab COVID-19 menggunakan mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat COVID-19 di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Swab test dengan Mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat COVID-19 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tersebut bertujuan untuk mempercepat pengujian secara lebih masif dan spesimen swab di lapangan.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Warga mengikuti test swab COVID-19 menggunakan mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat COVID-19 di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Swab test dengan Mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat COVID-19 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tersebut bertujuan untuk mempercepat pengujian secara lebih masif dan spesimen swab di lapangan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana sepakat Pemkot Surabaya perlu mempunyai mobil laboratorium PCR sendiri. Kebutuhan mobil untuk keperluan tes cepat dan swab Covid-19 buat warga di Ibu Kota Provinsi Jatim itu.

"Nanti saya usulkan ke Bu Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) untuk beli sendiri. Kita bisa kok," ujar Whisnu Sakti Buana di Surabaya, Ahad.

Baca Juga

Pernyataan Whisnu tersebut menyikapi adanya polemik antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim terkait pengalihan mobil pinjaman BNPB yang mestinya untuk Surabaya tapi dialihkan ke Lamongan dan Tulungagung oleh Satuan Gugus Tugas Covid-19 Jatim.

Menurut Whisnu, tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi mengenai mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR). Semuanya, kata ia, bertujuan baik yakni sama-sama untuk kepentingan masyarakat.

"Tapi memang perlu koordinasi yang lebih intensif. Apa susahnya ketika mobil dalam perjalanan konfirmasi dulu ke pemkot kalau akan dipakai di tempat lain, jangan mobil tiba-tiba dibelokkan," katanya.

Namun demikian, kata dia, persoalan itu tidak perlu dibesar-besarkan. Pemerintah saat ini sedang berkejaran melawan virus corona. Apalagi sekarang masih dalam suasana Idul Fitri sehingga semua pihak diharapkan saling menahan diri dan saling memaafkan.

Untuk itu, Whisnu mengajak warga Surabaya untuk gotong-royong mencegah penularaan dan penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19) menyusul masih tingginya kasus baru  di Surabaya.

Berdasarkan laman lawancovid-19.surabaya.go.id pada 30 Mei 2020 disebutkan secara komulatif warga terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 2.495 orang, pasien dalam pengawasan PDP 3.021 orang dan orang dalam pengawasan (ODP) 3.697 orang.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti sebelumnya mendorong Pemkot Surabaya membeli mobil laboratorium PCR yang harganya diperkirakan Rp10 miliar dengan menggunakan APBD Surabaya.

"Penganggaran juga bisa cepat. Untuk pengadaan tetap sesuai pedoman pengadaan barang dan jasa. Semua proses bisa cepat jika pemkot yakin dan sepakat itu memang urgen dan dibutuhkan warga Surabaya di masa pandemi ini," katanya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement