REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kesembuhan dari kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY terus meningkat. Pada Sabtu (30/5), kasus positif yang sudah dinyatakan sembuh telah mencapai 159 kasus dari total kasus positif sebanyak 233 kasus.
Artinya, kesembuhan kasus positif ini sudah mencapai 68 persen. Dari 159 pasien sembuh ini, disumbang oleh adanya sembilan kasus positif yang sembuh pada 30 Mei.
"Penambahan kasus sembuh telah memperoleh hasil laboratorium negatif dua kali berturut- rurut yaitu sebanyak sembilan kasus," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, Sabtu (30/5).
Sembilan kasus positif yang sudah sembuh ini diantaranya dua warga Kabupaten Bantul, empat warga Kabupaten Sleman, dua warga Kabupaten Gunungkidul dan satu warga Kota Yogyakarta. Warga Bantul yakni laki-laki dengan kasus nomor 141 dan perempuan dengan kasus nomor 207 yang keduanya berumur 25 tahun.
Selain itu, warga Sleman yakni laki-laki dengan kasus nomor 176 yang berumur 29 tahun, kasus nomor 180 yang berumur 31 tahun, kasus nomor 220 yang berumur 74 tahun dan perempuan dengan kasus nomor 209 berumur 43 tahun. Sementara, warga Gunungkidul yakni laki-laki dengan kasus nomor 204 yang berumur 54 tahun dan kasus nomor 205 yang berumur 55 tahun.
"Warga Kota Yogyakarta yang positif dan sudah dinyatakan sembuh merupakan kasus nomor 181, berjenis kelamin laki-laki dan berumur 54 tahun," ujar Berty.
Selain ada kasus positif yang dinyatakan sembuh, juga ada tambahan tiga kasus positif Covid-19 yang menyebabkan angka terkonfirmasi positif naik menjadi 233 kasus per 30 Mei 2020. Berty menyebut, satu kasus dari tiga kasus positif baru tersebut merupakan warga Sleman dan dua lainnya warga Gunungkidul.
Warga Sleman ini berhubungan dengan salah satu klaster penularan terbesar Covid-19 di DIY yakni klaster Supermarket Indogrosir, yaitu perempuan dengan umur 22 tahun. Sedangkan, dua warga Gunungkidul yaitu laki-laki dengan umur 28 dan 40 tahun.
"Riwayat dari dua warga Gunungkidul yang positif Covid-19 merupakan hasil tracing (pelacakan) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman," kata Berty.