REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Gelombang pasang yang terjadi di Lampung, beberapa hari terakhir, telah merusak beberapa rumah nelayan dan warga. Di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, lima rumah nelayan hayut ditelan ombak, warga harus mengungsi. Di Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, 10 rumah warga rusak dihantam gelombang pasang.
Keterangan yang diperoleh Republika.co.id, Kamis (28/5), sebanyak lima rumah nelayan hanyut ditelan ombak yakni berada di RT 12 Lingkungan I Kampung Rawa Laut, Kelurahan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung. Tiga keluarga terpaksa mengungsi ke tempat aman.
Sedangkan di Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, 10 rumah warga rusak dan puluhan rumah terendam banjir gelombang pasang di Dusun Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kotaagung, dan Pematangsawa. Gelombang pasang setinggi tiga meter menghantam kawasa pesisir Tanggamus.
Menurut Ketua RT Kampung rawa Laut Nurmei Sandi, gelombang pasang laut di perairan Teluk Lampung sudah terjadi dua hari terakhir. Namun, pada Rabu (27/5) siang, gelombang semakin tinggi dan merusak rumah nelayan. Nelayan yang berumah di bibir pantai, terpaksa mengungsi ke tempat tinggi dengan memasang tenda darurat.
Dia mengatakan, gelombang laut pasang tahun ini lebih besar dari sebelumnya. Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2016. Namun, gelombangnya tidak merusak rumah warga. Rumah warga di Kecamatan Panjang, saat ini beberapa yang hayut ditelan ombak, warga terpaksa melakukan penyelamatan perabotan rumah tangga yang masih mengapung di laut.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung bersama donatur Sedop Nasi Kuning dan IBI Darmajaya memberikan bantuan kepada korban terdampak gelombang pasang di Kecamatan Panjang. Kepala ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni mengatakan terdapat empat kampung yang terdampak yakni Kampung Rawa Laut, Karang Maritim, Kampung Baru 1, dan Kampung Teluk Jaya.
ACT mendata, kerusakan bangunan rumah berada di Kampung Rawa Laut tiga rumah rusak berta, dan dua ruma rusak ringan. Di Karang Maritim satu rumah rusak berat, Kampung Teluk Jaya tujuh rumah rusak ringan, dan Kampung Baru lima rumah rusak berat. "Tidak ada korban meninggal dunia, namun warga butuh bantuan," katanya.
Sedangkan di Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, selain merusak dan merendam puluhan rumah warga, gelombang pasang laut juga merendam tempat pemakaman umum Dusun Kapuran. Warga menyatakan, gelombang pasang laut sudah terjadi sejak hari Lebaran Idul Fitri. Gelombang yang tinggi, dan tidak ada tanggul penahan ombak membuat air laut masuk ke kampung warga.