REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Selepas momen Idul Fitri hingga Rabu (27/5), tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Sukabumi. Namun, Kota Sukabumi masih menunggu hasil pemeriksaan tes swab sebanyak 171 orang.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi menyebutkan, jumlah kasus positif Covid-19 sejak Jumat (22/5) hingga Rabu mencapai 61 orang. Rinciannya sebanyak 33 orang dalam perawatan dan 28 orang sembuh.
"Sejak lebaran hingga Rabu tidak ada penambahan kasus positif Covid-19," ujar juru bicara pusat informasi dan koordinasi Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana Kamis (26/5). Terakhir penambahan kasus terjadi pada pekan lalu Kamis (21/5) sebanyak tiga kasus.
Tren tidak ada penambahan kasus positif ini diharapkan terus berlangsung. Sementara jumlah sampel PCR yang dikirim 553.
Sisa yang belum keluar hasilnya sebanyak 171 orang. Sedangkan yang sudah keluar sebanyak 382 orang, yakni 61 orang positif dan sisanya negatif.
Selain tidak ada penambahan kasus positif, status orang dengan pemantauan (ODP) juga tidak mengalami penambahan. Jumlah ODP masih sebanyak 273 orang. Rinciannya sebanyak 8 orang dalam pemantauan dan 265 orang selesai pemantauan.
Sementara jumlah pasien dalam pengawasasan (PDP) Covid-19 masih mencapai 40 orang. Sebanyak 2 orang dalam pengawasan dan 38 orang selesai pengawasan.
Di sisi lain, dari evaluasi gubernur terhadap pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Kota Sukabumi masuk level biru atau terkendali. Sebelumnya, Kota Sukabumi masuk level kuning.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot kini berupaya masuk level 1 atau warna hijau atau zona aman. Oleh karenanya pemkot berupaya maksimal dalam penanganan Covid-19.
Fahmi menuturkan, salah satu upayanya dengan tetap menerapkan physical distancing atau menjaga jarak aman. Misalnya, dengan tetap melakukan pembatasan jam operasional toko atau pedagang kaki lima nonbahan pokok penting sampai pukul 16.00 WIB.
Selain itu kata Fahmi, pemkot juga memberikan perhatian khusus kawasan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Harun Kabir yang menjadi pusat keramaian warga. Harapannya kerumunan warga bisa diperkecil.