REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Produksi sampah di obyek wisata Kabupaten Sukabumi tidak mengalami peningkatan di momen libur Lebaran. Hal ini dikarenakan jumlah wisatawan pada tahun ini relatif sedikit karena adanya imbauan tidak mengunjungi kawasan wisata di musim pandemi Covid-19.
''Jumlah sampah secara umum tidak ada peningkatan,'' ujar Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi Denis Eriska kepada Republika, Rabu (27/5). Hal ini karena pengunjung yang biasanya banyak datang sekarang relatif sedikit.
Di mana ungkap Denis, pada masa pandemi Covid-19 ini ada imbauan agar pengunjung tidak mendatangi kawasan wisata. Langkah ini untuk mencegah penyebaran Covid-19. Denis menuturkan, yang terangkut ke tempar pembuangan akhir (TPA) sampah sekitar 135 ton per hari. Jumlah ini tidak bertambah selama momen libur Lebaran.
Sekda Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri mengatakan, untuk memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Sukabumi pemkab mengimbau kepada warga untuk menghindari tempat-tempat keramaian yang berpotensi sebagai tempat penyebaran Corona. Harapannya Sukabumi bisa terbebas dari penyebaran Covid-19.
Di sisi lain, produksi sampah di Kota Sukabumi meningkat sekitar 50 persen di momen Idul Fitri 1441 Hijriah. Kebanyakan sampah tersebut bersumber dari rumah tangga dan pasar.
''Dari laporan pada momen lebaran produksi sampah meningkat sekitar 50 persen,'' ujar Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Eneng Rahmi kepada Republika, Selasa (26/5). Sampah ini kebanyakan berasal dari rumah tangga dan pasar.
Menurut Rahmi, peningkatan produksi sampah ini sudah diantisipasi oleh petugas DLH. Di mana pada malam takbir petugas kebersihan bekerja hingg pukul 02.00 WIB.
Selain itu kata Rahmi, pada hari lebaran dan satu hari setelah lebaran petugas kebersihan juga tidak libur. Langkah ini dilakukan agar sampah bisa dibawa petugas ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.