REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat mengumumkan tidak ditemukan atau nihil kasus baru virus corona Covid-19 selama tiga hari berturut-turut sejak hari pertama Idul Fitri 1441 Hijriah. "Tidak ada tambahan kasus positif baru, sembuh maupun meninggal," kata Bupati Bogor Ade Yasin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/5) malam.
Kasus baru Covid-19 di Kabupaten Bogor secara berturut-turut nihil, juga sempat terjadi pada Rabu dan Kamis (21/5). Padahal, saat itu angka penularan Covid-19 di tingkat nasional sedang mengalami peningkatan tertinggi selama pandemi.
Namun, kemarin Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor mencatat adanya tujuh pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia, sehingga jumlahnya menjadi 91 PDP meninggal dunia. Hingga Selasa (26/5) malam, ada sebanyak 180 pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor, sebanyak 40 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, dan 12 orang lainnya dilaporkan meninggal dunia.
Di samping itu, Pemkab Bogor juga mencatat ada sebanyak 1.534 orang dalam pemantauan (ODP), 1.301 di antaranya sudah selesai dipantau, dan 1.516 pasien dalam pengawasan (PDP), 1.112 di antaranya sudah selesai diawasi.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan, 180 pasien COVID-19 itu berdomisili di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor. Dari 19 kecamatan, Gunung Putri merupakan wilayah dengan pasien Covid-19 terbanyak, yakni 30 orang. Kemudian wilayah terbanyak kedua yaitu Kecamatan Cileungsi, 25 orang.