Selasa 26 May 2020 19:07 WIB

Mengapa Media Barat Sering Salah Soal Korea Utara?

Media-media Barat kerap salah melaporkan informasi Korea Utara, kurang profesional?

Rep: aljazeera/ Red: Elba Damhuri
 Warga menyaksikan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam berita TV di Seoul, Sabtu (2/5).
Foto:

Dan pangkalan-pangkalan rudal yang disajikan sebagai bukti kuat kebohongan Kim telah diketahui itu palsu. Lucunya, laporan CSIS menampilkan disclaimer bahwa: "beberapa informasi dan penelitianm yang ditulis ini bisa jadi terbukti tidak lengkap atau salah."

Namun, semua itu tidak menghentikan cerita untuk disebarluaskan oleh media Barat yang terlalu bersemangat. 

Saya melihat media-media Barat dengan cepat menyalahkan Korea Utara atas pelaporan buruk mereka sendiri, dengan alasan bahwa rezim tidak memberikan akses banyak informasi. 

Artikel CNN bahkan memuat pengakuan terhadap efek itu: "Mengumpulkan informasi dari Korea Utara sangat sulit. Korea Utara mengontrol dengan ketat setiap informasi di sekitar para pemimpinnya." Inilah yang cenderung dikatakan oleh banyak jurnalis Barat tentang Korea Utara untuk membela diri.

Saat minum kopi di pusat kota Seoul beberapa tahun lalu, direktur sebuah media berita besar Eropa di Asia mengatakan kepada saya: "Korea Utara itu penting. Bukankah kita setidaknya harus mencoba melaporkannya?"

Niat itu mungkin baik, tetapi apakah itu membenarkan penulisan berisi setengah kebenaran atau artikel yang ditulis diterbitkan dengan ketidakpedulian pandangan? 

Pembacaan posisi Seoul sepenuhnya salah karena sebagian besar wartawan Barat ini beroperasi tanpa pengetahuan mendalam tentang politik regional. Pemerintah Korea Selatan, di bawah presiden Moon Jae-in, telah berada pada posisi yang mengurangi kemungkinan konfrontasi militer ---termasuk membatasi latihan militer--- penting untuk memajukan perdamaian antar-Korea. 

Siapa pun yang tahu ini, tidak akan pernah mengatakan bahwa menunda pertandingan perang akan mengkhawatirkan Seoul.

Dalam lima tahun di kancah media berbahasa Inggris, saya belum pernah bertemu seorang pun wartawan Barat yang meliput Semenanjung Korea yang bisa berbicara bahasa Korea dengan lancar. 

sumber : Aljazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement